• Beranda
  • Berita
  • Warga korban gempa di Cianjur tetap bisa garap lahan pertanian

Warga korban gempa di Cianjur tetap bisa garap lahan pertanian

23 Januari 2023 20:05 WIB
Warga korban gempa di Cianjur tetap bisa garap lahan pertanian
Kondisi lahan pertanian di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (23/1/2023). Lahan tersebut tidak dapat lagi ditanami karena terdapat patahan, sehingga warga berharap mendapat lahan pengganti dari pemerintah. FOTO ANTARA/Ahmad Fikri.

Lahan pertanian tidak akan beralih fungsi kecuali di pusat gempa Cugenang seperti Sarampad dan Cijedil yang sudah tidak dapat ditanami. Meski pemiliknya direlokasi, mereka tetap bisa menggarap lahan pribadi miliknya tanpa harus meminta izin

Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan warga korban gempa yang direlokasi dari sejumlah desa di tiga kecamatan seperti Pacet, Cugenang dan Cianjur, masih bisa menggarap lahan pertanian miliknya tanpa harus mengurus izin.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan untuk 300-an lebih warga yang nantinya akan mengisi rumah relokasi tetap bisa kembali ke kampung asalnya untuk menggarap lahan pertanian, namun dengan catatan tidak mendirikan bangunan permanen di atasnya.

"Lahan pertanian tidak akan beralih fungsi kecuali di pusat gempa Cugenang seperti Sarampad dan Cijedil yang sudah tidak dapat ditanami. Meski pemiliknya direlokasi, mereka tetap bisa menggarap lahan pribadi miliknya tanpa harus meminta izin," katanya.

Sedangkan bagi warga yang direlokasi dari pusat gempa, akan mendapat pelatihan dan pembinaan dari dinas terkait untuk menjadi pelaku UMKM atau mengembangkan lahan di sekitar relokasi yang akan dijadikan lokasi pengembangan bibit tanaman.

Sehingga mereka yang biasa bertani, kata dia, akan tetap beraktivitas di lahan eks Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Kecamatan Cilaku yang berdampingan dengan perumahan atau lokasi relokasi termasuk di Kecamatan Mande yang juga disediakan lahan pertanian dan peternakan.

"Tidak hanya menjadi pelaku usaha dan petani, plus-nya untuk mereka yang direlokasi akan mendapat pelatihan dan pembinaan sebagai peternak. Pemerintah akan membantu hewan ternak bagi mereka yang ingin beralih profesi menjadi peternak," kata Herman Suherman.

Sementara warga di Desa Sarampad, berharap tidak masuk sebagai warga yang direlokasi karena selama puluhan tahun sudah tinggal di wilayah tersebut, bahkan sampai memiliki cucu, terlebih selama ini, mereka hidup dari hasil pertanian dan perkebunan.

"Kalau sawah kondisinya hanya retak akibat gempa pertama, kami berharap masih bisa digarap dan kami tidak sampai direlokasi karena kami sudah tinggal turun temurun sampai punya lima cucu," kata warga Sarampad, Udin Solehudin (55).

Baca juga: 317 hektare lahan sawah di Cianjur rusak akibat gempa

Baca juga: Petani Cianjur korban gempa masih trauma kembali ke sawah

Baca juga: Kementan kirim bantuan pangan Rp2,69 miliar untuk korban gempa Cianjur

Baca juga: Pupuk Kujang dukung pemulihan sektor pertanian di Cianjur

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023