PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menyalurkan stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sejak Januari sampai September 2022 sebanyak Rp214,6 triliun kepada kurang lebih 40 juta penerima.BRI merupakan mitra utama dalam implementasi PEN dan berbagai program pemerintah yang lain
"BRI merupakan mitra utama dalam implementasi PEN dan berbagai program pemerintah yang lain," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Selasa.
Ia membeberkan realisasi tersebut terdiri dari antara lain restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 yang mencapai Rp116,45 triliun kepada 1,99 juta debitur, penjaminan kredit UMKM (Peraturan Menteri Keuangan/PMK Nomor 28 Tahun 2022) Rp2,86 triliun kepada 3.657 debitur, serta penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) super mikro Rp22,42 triliun kepada 2,55 juta debitur.
Kemudian, terdapat pula penjaminan kredit korporasi padat karya dan berorientasi ekspor Rp582,01 miliar yang meliputi terbitnya sertifikasi penjaminan atas fasilitas tujuh debitur sebesar Rp582,01 miliar ke Lembaga Penjaminan Ekspor Indonesia (LPEI) serta terdapat pipeline 25 debitur segmen menengah dengan total penambahan plafon Rp229 miliar.
Tak hanya di tahun 2022, seluruh stimulus PEN tersebut sudah disalurkan BRI sejak pandemi melanda yakni pada tahun 2020 dan 2021. Secara keseluruhan total akumulasi pemberian restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 Tahun 2020) oleh BRI sejak 2020 adalah Rp256,3 triliun kepada 3,97 juta debitur.
Selain itu, Sunarso melanjutkan terdapat pula subsidi bunga UMKM (PMK Nomor 85 Tahun 2020, PMK Nomor 138 Tahun 2020, dan PMK Nomor 50 Tahun 2021, serta Peraturan Menteri Koordinator Ekonomi Nomor 8 tahun 2020) yang turut disalurkan bank pelat merah ini.
Realisasi subsidi tersebut pada tahun 2020 adalah senilai Rp5,51 triliun yang diberikan kepada 8,91 juta debitur dan di tahun 2021 sebanyak Rp3,21 triliun kepada 7,51 juta debitur.
"Untuk subsidi ini hanya di 2020 dan 2021, tidak diteruskan di tahun 2022," ungkapnya.
Kemudian, kata dia, terdapat pula penjaminan kredit UMKM 2020-2021 (PMK Nomor 71 Tahun 2020) yang mencapai Rp27,34 triliun dan diberikan kepada 40.517 debitur.
Terakhir, BRI turut menyalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang merupakan bagian dari program PEN sebesar Rp12,43 triliun kepada 10,4 juta pelaku usaha mikro di 2021. Namun, pencairannya hanya sebanyak Rp10,7 triliun kepada 8,92 juta pelaku usaha mikro.
Baca juga: BRI: Kompetisi dengan fintech akan pengaruhi tren perbankan RI
Baca juga: Sri Mulyani sebut anggaran PC PEN tersalur Rp396,7 triliun di 2022
Baca juga: Menperin: Program PC-PEN akselerasi pemulihan kinerja manufaktur
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023