"Dari catatan hingga Desember 2022, di Pulau Madura tercatat ada 150 kasus campak, dengan rincian Kabupaten Sampang 57 kasus, Kabupaten Sumenep 55 kasus, Kabupaten Pamekasan 25 kasus, dan Bangkalan 13 kasus," kata Erwin di Surabaya, Selasa.
Sementara daerah lain dengan kasus campak tinggi adalah Kabupaten Pasuruan dengan 34 kasus, Magetan 10 kasus, Kabupaten Probolinggo lima kasus, dan Kota Batu empat Kasus.
Baca juga: Vitamin A dosis tinggi penting cegah infeksi campak jadi lebih parah
Erwin Astha menuturkan bahwa dari 150 kasus di Pulau Madura tersebut, hingga saat ini masih dapat ditangani dengan baik.
"Alhamdulillah, pasiennya telah dinyatakan sembuh. Berdasarkan laporan yang masuk ke Dinkes Provinsi Jatim, belum ada laporan campak yang memerlukan perawatan intensif," ungkapnya.
Menurutnya, kasus campak ini disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi COVID-19, sehingga menyebabkan banyak anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap.
"Kasus campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orang tua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap," ujar dia.
Erwin berpesan kepada masyarakat, bila menemui gejala demam dan ruam atau bintik kemerahan, segera bawa ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Penyakit ini sangat mudah menular, jika ditemukan satu kasus, bisa menularkan ke 12-18 orang di sekitarnya. Namun, campak sangat mudah dicegah dengan imunisasi. Mohon dipastikan semua anak mendapatkan tiga kali imunisasi campak, yaitu pada saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD," tambah Erwin.
Baca juga: IDAI: Suplemen tak bisa gantikan imunisasi
Baca juga: Kemenkes: Cakupan imunisasi campak rubela nasional capai 72,7 persen
Dia juga melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jawa Timur. Misalnya, melakukan pendampingan kepada kabupaten/kota terdampak, mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko.
"Kami juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan ORI di kabupaten/kota yang membutuhkan. Pencegahan meluasnya PD3I (Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi), Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada Juli 2022," ujar Erwin.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023