Roket Electron yang berbasis di Long Beach, California, sebuah peluncur sekali pakai setinggi 40 kaki (12 meter), lepas landas pada pukul 18 waktu timur dari landasan peluncuran barunya di Fasilitas Penerbangan Wallops yang dioperasikan NASA di Pulau Wallops, Virginia.
Mengutip laporan Reuters, misi tersebut menandai yang pertama Rocket Lab di luar lokasi peluncuran andalannya di Semenanjung Mahia di Selandia Baru, di mana perusahaan telah melakukan semua 32 misi Electron sebelumnya,sejak debut roket pada 2017.
Rocket Lab mendapatkan kesepakatan untuk menggunakan situs Launch Complex 2 di Virginia pada 2018.
Baca juga: China agendakan 60 peluncuran ke luar angkasa selama 2023
Misi pada Selasa itu telah mengalami penundaan beberapa kali, awalnya hampir setahun, karena peninjauan sertifikasi yang panjang terhadap sistem terminasi penerbangan otomatis Electron, kemudian beberapa minggu lagi karena cuaca buruk di Virginia.
Misi itu tidak rutin untuk Rocket Lab, yang mengirim juga tiga satelit ke orbit untuk perusahaan analitik frekuensi radio Hawkeye 360.
Perusahaan mengonfirmasi pada pukul 19:34 waktu setempat bahwa satelit Hawkeye berhasil dikerahkan di orbit.
Misi perdana Rocket Lab yang berbasis di Virginia hadir saat regulator AS merasa tersaingi dengan lonjakan peluncuran roket swasta, terutama oleh SpaceX milik Elon Musk.
Peningkatan ini diperkirakan akan tumbuh karena beberapa rintisan peluncuran AS berencana meluncurkan roket mereka ke luar angkasa untuk pertama kalinya pada 2023.
Baca juga: China luncurkan satelit eksperimen luar angkasa
Baca juga: Satelit Nano pertama Indonesia segera meluncur ke ISS via SpaceX
Baca juga: NASA dan SpaceX luncurkan misi berawak ke ISS
Pewarta: Siti Zulaikha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023