"Ini akan menjadi ujian baru bagi niat baik EU," kata Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dalam konferensi pers di Warsawa, Selasa (24/1).
Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski mengatakan bahwa Warsawa siap mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina, bahkan tanpa persetujuan dari Jerman sebagai negara pembuat tank tersebut.
"Jika ada penolakan yang kuat, maka kami juga akan siap mengambil tindakan tidak biasa, bahkan jika ada yang tersinggung. Saya tidak mengecualikan kesiapan kami untuk mengambil langkah seperti itu," kata Jablonski kepada stasiun radio RMF FM.
Polandia mengatakan ingin mengirim 14 tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina sebagai bagian dari upaya terkoordinasi oleh negara-negara sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Namun, pengiriman itu membutuhkan persetujuan dari Berlin karena ada aturan tentang ekspor ulang peralatan militer Jerman.
Ukraina sejauh ini mengandalkan varian tank T-72 peninggalan Soviet.
Ukraina menginginkan tank M1 Abrams Amerika Serikat dan Leopard 2 Jerman, yang akan memberinya keuntungan atas Rusia.
Bulan lalu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhny meminta 300 tank dan 600-700 kendaraan tempur untuk membantu negara itu.
"Saya berharap tanggapan dari Jerman akan datang dengan cepat kali ini, karena mereka menunda, mengelak, bertindak dengan cara yang sulit dipahami," kata PM Morawiecki.
Dia lalu mempertanyakan keengganan Jerman untuk membantu Ukraina, yang mungkin dipicu ketakutan atau justru keyakinan Jerman untuk bisa mengembalikan hubungan yang normal dengan Rusia.
Dia menegaskan bahwa Jerman adalah negara terbesar dan harus memberikan kontribusi besar untuk koalisi gabungan negara-negara yang membantu Ukraina.
"Kami telah mengirimkan permintaan ini dan menunggu tanggapan segera. Tentu saja, kami sudah melatih tentara Ukraina di Polandia, negara lain juga melakukannya di wilayah mereka, jadi ini bukan hal baru di sini dan kami akan terus melakukannya," tutur Morawiecki.
Sementara itu, Jerman berhati-hati untuk menyetujui pengiriman senjata yang bisa dianggap sebagai eskalasi konflik.
Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan diskusi dengan para sekutu Jerman tentang tank itu sedang berlangsung, tetapi tidak boleh dilakukan di depan umum.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Media: Norwegia pertimbangkan kirim tank Leopard 2 ke Ukraina
Baca juga: Zelenskyy: Ukraina butuh keputusan atas pengiriman tank modern
Baca juga: AS akan kirim tank Abrams M1 ke Ukraina
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023