Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kembali meneken nota kesepahaman (MOU) bersama Duta Baca Indonesia (DBI) Gol A Gong untuk mendobrak budaya rendah membaca di tengah masyarakat Indonesia.
Dalam keterangan resmi Perpusnas yang diterima di Jakarta pada Rabu, melalui Talkshow “Membaca Itu Sehat Menulis Itu Hebat” Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan saat ini menjadi era dimana banyak terjadi ledakan informasi.
Dirinya menilai, keberadaan seorang duta baca bisa menjadi seseorang yang bisa mempengaruhi pendapat masyarakat (influencer).
“Keberadaan DBI harus populer layaknya tokoh-tokoh kaliber dunia yang memiliki pengaruh luas di masyarakat, seperti Bilal bin Rabah, Malala Youzafzai, hingga Martin Luther King,” ujar Syarif.
Terkait tematik “Membaca Itu Sehat Menulis Itu Hebat” yang disandingkan DBI dalam setiap safari literasi, Syarif juga melihat aktivitas membaca selama enam menit, terasa seperti berolahraga selama 30 menit.
Menurutnya meski hanya dibiayai APBN, keberhasilan yang dicapai Heri Hendrayana Harris atau Gol A Gong selama menjadi DBI terhitung luar biasa, karena tercatat sudah mengunjungi 453 daerah dan menghasilkan 54 buku antologi selama Safari Literasi DBI berlangsung.
Duta Baca Indonesia Gol A Gong mengaku selama perjalanan safari literasi, seringkali menjumpai pernyataan bahwa budaya baca masyarakat Indonesia nomor dua terbawah dari berbagai survei.
Dirinya juga menemukan penyebab gerakan budaya membaca di daerah lebih lambat, setelah tiga bulan safari literasi berlangsung di 40 daerah. Misalnya, kepala dinas yang ditempatkan merasa dinas perpustakaan adalah tempat buangan sehingga mengakibatkan para pustakawan di daerah kurang memiliki ide kreatif atau gagasan.
Kemudian akses ke perpustakaan di wilayah Indonesia Timur sulit sehingga sangat jarang mendapatkan bahan bacaan terbaru, serta penerbitan buku yang jarang mengakibatkan banyak daerah yang harus pergi ke pulau Jawa untuk menerbitkan buku.
“Setiap kali berdiskusi dengan kepala dinas atau kepala daerah yang saya dijumpai, saya seringkali menekankan untuk membuat peraturan daerah tentang literasi atau perbukuan sebagai turunan dari Undang-undang Perbukuan Nomor 3 tahun 2017,” kata Gol A Gong.
Deputi Bidang Pengembangan sumber daya perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menambahkan bentuk kerja sama itu merupakan salah satu bentuk kolaborasi pentahelix.
Terbukti dengan ratusan daerah yang disambangi dalam kegiatan safari literasi membuktikan keberhasilan duta baca menggandeng sejumlah pihak untuk peduli menggerakkan budaya baca.
Baca juga: Pustakawan harus menguasai berbagai ilmu pengetahuan
Baca juga: Makassar masuk 10 besar Tingkat Gemar Membaca di Indonesia Perpusnas
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023