"Sekarang sedang kita dalami, kebetulan semalam kita ketemu dua anak. Sekarang kita dalami masalahnya itu apa," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Tarakan, Kamis.
"Karena, kalau kita tangani cuma, 'oh ya tak beli', enggak boleh kaya gitu. Itu akar masalahnya enggak kepegang," katanya mengenai penanganan anak-anak yang diduga digerakkan untuk berjualan di jalan-jalan.
Dia mengemukakan bahwa penanganan masalah sosial harus dilakukan dengan memperhatikan akar permasalahannya.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Kementerian Sosial menurunkan tim yang meliputi psikolog untuk meneliti akar masalah dari penggerakan anak-anak untuk berjualan di jalanan di Kota Tarakan.
"Sekarang sudah jalan, nanti ada hasilnya apa, misalkan (perlu) ada treatment (penanganan) khusus, aku berarti harus tangani khusus," katanya.
"Jadi, kadang dia miskin, akhirnya anaknya dipaksa untuk jadi pengemis. Nah itu kan kemiskinan yang harus diselesaikan," ia menambahkan.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Tarakan sebelumnya mengemukakan dugaan adanya sindikat yang mengeksploitasi anak untuk berjualan.
Hasil penelusuran DP3APPKB Kota Tarakan menunjukkan bahwa ada koordinator yang bertugas untuk mengatur anak-anak berjualan di jalanan dan orang tua yang menyuruh anaknya berjualan di jalanan.
Baca juga:
KJRI Kuching bantu pemulangan anak korban eksploitasi melalui Entikong
Kasus eksploitasi anak dan perdagangan orang meningkat selama pandemi
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023