• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes siapkan anggaran kesehatan haji Rp389,8 miliar

Kemenkes siapkan anggaran kesehatan haji Rp389,8 miliar

26 Januari 2023 18:52 WIB
Kemenkes siapkan anggaran kesehatan haji Rp389,8 miliar
Tangkapan layar - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendra Susilo dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis (26/1/2023). ANTARA/Asep Firmansyah/YouTube-Komisi VIII DPR.

"Biaya klinik kesehatan ini termasuk penyiapan perizinan dan membayar sewa,"

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan anggaran penyelenggaraan kesehatan haji 1444 Hijriah/2023 Masehi sebesar Rp389,8 miliar.

"Anggaran ini disediakan oleh APBN, jadi tidak dibebankan kepada jamaah haji. Secara total anggaran yang kita sediakan adalah Rp389,8 miliar," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendra Susilo saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis.

Liliek menjelaskan komponen paling besar berada pada item penugasan petugas kesehatan haji yang menyentuh angka Rp212,7 miliar. Angka tersebut diasumsikan untuk 507 kelompok terbang, termasuk honor, akomodasi, dan biaya penerbangan.

Sementara komponen lain yang masuk dalam pos anggaran tersebut antara lain, obat-obatan dan alat kesehatan Rp87,4 miliar, vaksin meningitis Rp29,1 miliar, dan klinik kesehatan haji Indonesia Rp33,6 miliar.

"Biaya klinik kesehatan ini termasuk penyiapan perizinan dan membayar sewa," kata dia.

Di samping itu, kata dia, biaya untuk pelatihan kompetensi petugas kesehatan haji sebesar Rp8,1 miliar dan pembekalan integrasi panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) sebesar Rp3,1 miliar.

Komponen terakhir yakni dana dekonsentrasi senilai Rp15,8 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembekalan integrasi tenaga kesehatan haji di 13 provinsi embarkasi.

Di samping itu, Kemenkes juga akan bersiap untuk pemeriksaan dan pembinaan kesehatan. Terkait pemeriksaan kesehatan jamaah haji berangkat akan dilakukan oleh Puskesmas/RS kabupaten/kota.

Hasil pemeriksaan nantinya akan diinput ke sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan (Siskohatkes). Setelah dilakukan input selanjutnya monitoring reguler data pemeriksaan di Siskohatkes per dua minggu.

"Ini tidak termasuk jamaah yang kemarin ditunda keberangkatannya karena mereka sudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan itu tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan kesehatan tapi tetap melakukan pembinaan kepada mereka," kata dia.
Baca juga: IPHI dorong Kemenag mulai lakukan pemeriksaan kesehatan calon haji
Baca juga: Arab Saudi terima jamaah umrah Indonesia tanpa syarat kesehatan
Baca juga: Pemerintah pastikan akan beri pendampingan bagi jamaah haji yang sakit

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023