Austin dan mitranya itu, Menhan Korsel Lee Jong-sup, juga akan membahas berbagai isu keamanan lain, kata para pejabat di Seoul.
Kunjungan dilakukan Menhan AS saat Washington dan Seoul berusaha mempertajam penangkalan melalui penguatan latihan militer gabungan serta koordinasi keamanan tiga pihak antara mereka dan Tokyo, setelah provokasi rudal bermunculan dari Korut.
Pada pertemuan yang dijadwalkan pada Selasa (31/1), Austin dan Lee diperkirakan akan membahas upaya bersama untuk memperkuat kredibilitas perluasan pencegahan yang diberikan AS, menurut para pejabat.
Perluasan upaya pencegahan itu mengandung arti bahwa AS berjanji untuk mengerahkan kemampuan militernya secara komprehensif, termasuk memobilisasi nuklir, untuk membela sekutunya.
Kedua pihak kemungkinan akan membahas latihan dengan cara simulasi, yang direncanakan digelar di AS pada Februari, di bawah skenario potensi penggunaan senjata nuklir oleh Korut, menurut para pengamat.
Rencana latihan itu telah menarik perhatian di tengah dorongan dari negara-negara sekutu bagi pendekatan yang lebih efektif dan realistis dalam mengatasi ancaman dari pengayaan senjata nuklir taktis Korut di bawah kebijakan nuklir yang agresif.
Lee dan Austin juga mungkin akan membicarakan upaya menyempurnakan perjanjian KTT trilateral tahun lalu antara para pemimpin Korsel, AS, dan Jepang terkait kegiatan saling memberi data peringatan rudal "secara seketika" guna membantu mengatasi ancaman Korut.
Sementara itu, pemberian bantuan bagi Ukraina dalam perang dengan Rusia kemungkinan akan menjadi isu utama dalam pembicaraan tersebut.
Washington pekan lalu mengumumkan rencana untuk mengirim 31 tank tempur ke Ukraina sebagai bentuk dukungan yang teguh bagi negara Eropa itu.
Austin juga kemungkinan memanfaatkan pertemuannya dengan Lee untuk menjelaskan hasil pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Gedung Putih awal bulan ini.
Dalam pertemuan itu, Biden mendukung tekad Jepang untuk meningkatkan kemampuan militernya, seperti yang tercermin dalam dokumen keamanan utama Jepang yang baru direvisi.
Dukungan itu dinyatakan Biden saat sejumlah kalangan di Korsel masih meragukan dukungan keamanan oleh Jepang, yang mereka yakini belum sepenuhnya menebus kesalahannya selama era kolonial.
Lee dan Austin sebelumnya melakukan pertemuan bilateral secara tatap muka pada Pertemuan Konsultatif Keamanan tahunan di Pentagon --markas besar Departemen Pertahanan AS-- pada November lalu.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: AS akan lindungi Korsel setelah 'drone' Korut langgar perbatasan
Baca juga: AS, Jepang dan Korsel perkuat kerja sama melawan Korut
Presiden baru Korsel akan buka pintu dialog dengan Korea Utara
Pewarta: Katriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023