• Beranda
  • Berita
  • Menteri ESDM temui Menko Luhut bahas insentif motor listrik

Menteri ESDM temui Menko Luhut bahas insentif motor listrik

30 Januari 2023 18:23 WIB
Menteri ESDM temui Menko Luhut bahas insentif motor listrik
Tangkapan layar-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana (kanan atas) saat Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2022 dan Program Tahun 2022 dipantau dari YouTube Kementerian ESDM, Senin (30/1/2023). ANTARA/Benardy Ferdiansyah

Yang salah satunya insentif berupa bantuan Rp7 juta baik untuk pembelian motor (listrik) baru maupun (motor BBM) yang konversi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menemui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membahas pemberian insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau electric vehicle.

"Seperti yang Pak Luhut sampaikan dan kita ketahui bersama, secara pimpinan atas sudah firm bahwa akan ada insentif untuk mendorong penggunaan KBLBB secara masif ke depannya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana saat konferensi pers capaian sektor ESDM tahun 2022 dan program tahun 2023 yang dipantau dari YouTube Kementerian ESDM, di Jakarta, Senin.

Adapun pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin.

"Yang salah satunya insentif berupa bantuan Rp7 juta baik untuk pembelian motor (listrik) baru maupun (motor BBM) yang konversi," ungkap Rida.

Ia menjelaskan untuk skema insentif motor listrik, penyalurannya di bawah kewenangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sedangkan motor konversi di bawah kewenangan Kementerian ESDM.

"Tadi ada pertanyaan ini kok ada Kemenperin, ada itu. Pembagiannya seperti ini, sementara yang baru, penyaluran insentifnya dilakukan ke Kemenperin, dari mana? ya tentu saja dari Kemenkeu, yang konversi melalui kami," ujar Rida.

Selain itu ia juga mengatakan detail soal penerima insentif tersebut juga akan dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat setiap penggunaan uang rakyat harus bisa dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Menperin : Insentif kendaraan listrik dorong hilirisasi manufaktur
Baca juga: Menperin sebut harga mobil listrik yang dapat insentif masih dihitung


"Detailnya ya tentu saja kami lagi matangkan agar kemudian nanti pada saatnya memudahkan para pengguna atau penerima insentif dan pada saatnya, karena ini uang rakyat juga kan perlu sangat hati-hati, sangat prudent untuk nanti bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya.

"Saat ini konvensi yang tadi Pak Menteri (Arifin Tasrif) hadiri sangat terbatas karena tingkat menteri yang hadir dipimpin langsung oleh Pak Luhut untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar dan betul akan segera diumumkan ke masyarakat untuk bisa digunakan," kata Rida.

Sebelumnya Menko Luhut mengatakan aturan terkait besaran insentif kendaraan listrik akan keluar awal Februari 2023 guna mempercepat adopsi KBLBB. 

"Kita sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin, minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kemenkau terkait subsidi dan sebagainya. Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. Sekitar Rp7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti diumumkan semua, akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana," kata Luhut dalam keterangan di Jakarta, Kamis (26/1).

Adapun kisaran subsidi yang disiapkan pemerintah untuk kendaraan listrik antara lain untuk pembelian mobil listrik hingga Rp80 juta, mobil listrik berbasis hibrida mendapat insentif sebesar Rp40 juta, dan motor listrik mendapat Rp8 juta jika pembelian baru. Sedangkan untuk motor konversi menjadi motor listrik akan diberikan sekitar Rp5 juta.

Insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia.

Baca juga: Luhut sebut aturan soal insentif kendaraan listrik terbit Februari

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023