Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (30/1/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menguat 0,25 persen atau 19,72 poin menjadi menetap di 7.784,87 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,05 persen atau 4,04 poin menjadi 7.765,15 poin pada Jumat (27/1/2023), setelah meningkat 0,21 persen atau 16,24 poin menjadi 7.761,11 poin pada Kamis (26/1/2023), dan merosot 0,16 persen atau 12,49 poin menjadi 7.744,87 poin pada Rabu (25/1/2023).
J Sainsbury PLC dengan merek dagang Sainsbury's, sebuah perusahaan operator rantai supermarket terbesar kedua di Inggris Raya melonjak 408 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan periklanan otomotif Inggris yang mengkhususkan diri dalam penjualan otomotif baru dan bekas Auto Trader Group PLC terangkat 2,78 persen; perusahaan perbaikan rumah yang menawarkan perangkat keras, dekorasi rumah, bahan bangunan, dan produk taman Inggris Kingfisher PLC bertambah 2,61 persen.
Sementara itu, dikutip dari Xinhua, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan bank multinasional Standard Chartered PLC yang tergelincir 3,45 persen; serta perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC melemah 2,65 persen.
Baca juga: Saham Jerman hentikan reli 2-hari, indeks DAX 40 merosot 0,16 persen
Baca juga: Saham Prancis berbalik melemah, indeks CAC 40 terpangkas 0,21 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka tergelincir jelang pertemuan bank-bank sentral
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023