Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem akibat adanya sirkulasi siklonik yang muncul di wilayah utara Australia dalam beberapa hari ke depan.adanya sirkulasi siklonik di perairan utara Australia
"Adanya sirkulasi siklonik di perairan utara Australia membentuk daerah perlambatan kecepatan angin di wilayah NTT sehingga perlu diwaspadai potensi dampak cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 31 Januari-2 Februari.
Agung menyebutkan daerah-daerah yang berpotensi terdampak hujan sedang hingga lebat antara lain Kabupaten Manggarai Barat,
Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata.
Selain itu, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Alor, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Baca juga: BMKG imbau waspadai cuaca ekstrem di NTT akibat sirkulasi siklonik
Baca juga: BMKG: 11 daerah di NTT berstatus waspada hujan deras
Agung menjelaskan selain adanya sirkulasi siklon, wilayah NTT juga masih berada di periode musim hujan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan udara yang basah di tiap lapisan atmosfer.
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat perlu terus meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi dampak cuaca yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
Waspadai juga potensi angin kencang berdurasi singkat yang dapat menimbulkan pohon tumbang maupun kerusakan atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Bagi masyarakat yang bermukim di wilayah dengan tebing atau curam, kata dia, patut lebih waspada ketika terjadi hujan dalam durasi waktu yang lama yang berpotensi menimbulkan banjir bandang maupun tanah longsor.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi cuaca ekstrem di Jateng pada 1-3 Februari
Agung menjelaskan selain adanya sirkulasi siklon, wilayah NTT juga masih berada di periode musim hujan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan udara yang basah di tiap lapisan atmosfer.
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat perlu terus meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi dampak cuaca yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
Waspadai juga potensi angin kencang berdurasi singkat yang dapat menimbulkan pohon tumbang maupun kerusakan atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Bagi masyarakat yang bermukim di wilayah dengan tebing atau curam, kata dia, patut lebih waspada ketika terjadi hujan dalam durasi waktu yang lama yang berpotensi menimbulkan banjir bandang maupun tanah longsor.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi cuaca ekstrem di Jateng pada 1-3 Februari
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023