Penghargaan itu diberikan pada Perayaan HUT Ke-100 atau 1 Abad NU, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa malam.
"Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih karena saya diberikan penghargaan sebagai mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," kata Wapres dalam sambutannya usai mendapat penghargaan Kategori Pejuang NU dalam kapasitasnya sebagai Rais Aam PBNU 2015-2018.
Wapres mengatakan dirinya tidak merasa sebagai Rais Aam Sohibul Maqam atau memiliki kualifikasi dan kriteria.
Baca juga: Wapres menghadiri rangkaian perayaan HUT 1 Abad NU di TMII
Baca juga: Gus Muhaimin peringati satu abad NU bersama Tuan Guru Turmudzi
Saat ditetapkan sebagai Rais Aam PBNU, Wapres mengaku menganggap dirinya Rais Aam Dhoruri atau darurat saja.
Meskipun demikian ia berterima kasih atas penghargaan yang diberikan.
Pada kesempatan itu ia mengatakan bahwa NU selama ini telah memiliki landasan berpikir untuk memperbaiki umat dan masyarakat ke arah lebih baik atau melakukan santrinisasi umat.
Ia mengatakan NU terus menjaga Tanah Air dari upaya-upaya merusak serta membangun umat yang kuat dan memiliki ketangguhan.
"NU harus mengambil upaya perbaikan dalam tingkat global karena NU menganut paham Islam 'rahmatan lil alamin', rahmat bagi seluruh dunia," jelasnya.
Dia berpesan agar NU dalam memasuki abad kedua menyiapkan langkah-langkah lebih tajam yang mengarah sesuai tantangan yang dihadapi, baik dalam tingkat keumatan, kebangsaan, kenegaraan, dan global.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023