Pada pukul 07.21 GMT, rubel melemah 0,7 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 70,28 dan telah kehilangan 0,6 persen untuk diperdagangkan pada 76,37 versus euro. Mata uang Rusia itu juga telah turun 0,5 persen terhadap yuan menjadi 10,40.
Rubel sekarang telah kehilangan dukungan dari pembayaran pajak akhir bulan, ketika eksportir biasanya mengubah pendapatan devisa untuk membayar kewajiban lokal, namun dapat mengandalkan penjualan mata uang asing moderat oleh pemerintah yang melepas hingga 3,2 miliar rubel (45,58 juta dolar AS) mata uang yuan China per hari.
Para analis berpendapat bahwa penjualan tersebut, yang mengkompensasi kekurangan pendapatan minyak dan gas, memiliki dampak terbatas pada rubel.
Di tengah pasokan mata uang asing yang lebih rendah oleh eksportir, rubel dapat berkonsolidasi di atas angka 70 terhadap dolar pada Rabu, kata Bogdan Zvarich, kepala analis di Banki.ru, dikutip dari Reuters.
Rubel telah berada di bawah tekanan eksternal sejak batas harga Barat pada penjualan minyak Rusia mulai berlaku awal Desember bersamaan dengan embargo Uni Eropa untuk membeli minyak Rusia melalui laut, memaksa Moskow untuk menjual dengan harga diskon.
Presiden Vladimir Putin bulan lalu menandatangani dekrit yang melarang pasokan minyak mentah dan produk minyak mulai 1 Februari selama lima bulan ke negara-negara yang mematuhi batas tersebut.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,1 persen menjadi 85,6 dolar AS per barel.
Kementerian keuangan akan mengadakan tiga lelang obligasi negara OFZ pada Rabu.
Sementara itu, indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.000,3 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel menguat 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 2.231,4 poin.
Baca juga: Rubel Rusia capai terendah lebih dari tiga minggu di dekat 71 vs dolar
Baca juga: Rubel Rusia melayang dekat 69,50 vs dolar karena eksportir bayar pajak
Baca juga: Rubel Rusia menguat setelah capai terendah satu minggu terhadap dolar
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023