Sebagai pembanding, Suharyanto dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan pemberian dana bantuan pemerintah bagi korban terdampak gempa di NTB beberapa waktu lalu sebanyak 25 tahap.
Sedangkan di Cianjur baru dilakukan dalam tiga tahapan, dan nantinya akan disisir lagi kalau masih ada yang kurang akan masuk tahap keempat.
"Karena dalam pendataan akan ada perubahan, apalagi ditambah gempa susulan," ujar Suharyanto dalam Rapat Koordinasi dengan Aplikator yang akan melakukan pembangunan kembali rumah terdampak gempa Cianjur yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (31/1).
Sementara itu pasca gempa susulan beberapa waktu lalu yang cukup berdampak, pendataan masih akan terus dilakukan.
"Kemarin ada gempa magnitudo 4,3 yang tadinya rumah rusak ringan menjadi rusak berat, didata lagi, dimasukkan lagi," tutur Suharyanto.
Suharyanto kembali menegaskan bahwa masyarakat diperkenankan untuk membangun rumah secara pribadi namun tetap mematuhi syarat yang telah ditentukan.
"Bagi masyarakat yang alami rumah rusak ringan dan sedang diperbolehkan membuat sendiri, namun tidak boleh asal bangun dan dananya tidak bisa diberikan secara sekaligus sesuai peraturan yang berlaku," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah melakukan pembangunan kembali rumah warga, yaitu pembangunan rumah insitu di mana rumah warga akan dibangunkan kembali di lokasi yang sama dengan dana yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Selain itu bagi warga yang berada di zona merah diberikan rumah baru di daerah relokasi yang lebih aman pada tahap pertama di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku dan Desa Murnisari Kecamatan Mande.
Baca juga: Kepala BNPB tegaskan percepat rumah insitu untuk korban gempa Cianjur
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023