• Beranda
  • Berita
  • Wall Street berakhir beragam, Nasdaq dan S&P 500 catat kenaikan kuat

Wall Street berakhir beragam, Nasdaq dan S&P 500 catat kenaikan kuat

3 Februari 2023 06:21 WIB
Wall Street berakhir beragam, Nasdaq dan S&P 500 catat kenaikan kuat
Ilustrasi - Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di layar monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/2/2023). IHSG Ditutup menguat di level 6.862 Pada Rabu (1/2). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Indeks-indeks saham utama Wall Street beragam pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan Nasdaq dan S&P 500 naik tajam menyentuh tertinggi lima bulan karena pesan yang lebih dovish dari perkiraan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengangkat ekuitas.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 39,02 poin atau 0,11 persen, menjadi menetap di 34.053,94 poin. Indeks S&P 500 bertambah 60,55 poin atau 1,47 persen, menjadi ditutup pada 4.179,76 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 384,50 poin atau 3,25 persen, menjadi berakhir di 12.200,82 poin.

Dow tergelincir, terseret oleh penurunan beberapa saham perawatan kesehatan besar. Sektor energi, salah satu pemain menonjol tahun lalu, merosot 2,5 persen, sementara sektor perawatan kesehatan melemah 0,7 persen.

Investor masih mencerna keputusan kebijakan Fed pada Rabu (1/2/2023) dan komentar dari Powell, yang mengakui kemajuan dalam perang melawan inflasi dan tampak enggan untuk melawan reli saham dan obligasi.

"Saya pikir reaksi terhadap komentar Fed kemarin benar-benar mendorong investor untuk mengambil risiko," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey. "Intinya bagi investor menurut saya adalah bahwa komentar Fed tidak terduga."

Saham megacap Apple, Amazon dan induk Google Alphabet juga menguat jelang rilis laporan keuangan mereka setelah penutupan pasar pada Kamis (2/2/2023), dengan Apple terangkat 3,7 persen, serta Amazon dan Alphabet keduanya melonjak lebih dari 7,0 persen.

Setelah memar di tahun 2022, pasar saham AS telah membuat awal yang kuat untuk tahun ini, dengan saham teknologi dan saham lain yang tertinggal tahun lalu memimpin rebound di tengah harapan bahwa Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif, yang pada gilirannya dapat mengurangi beberapa tekanan pada valuasi ekuitas.

Tren tersebut berlanjut pada Kamis (2/2/2023). Sektor layanan komunikasi melonjak 6,7 persen, kenaikan harian terbesar dalam hampir tiga tahun, dipimpin oleh lonjakan 23,3 persen pada induk Facebook, Meta.

Perusahaan media sosial itu mengungkapkan kontrol biaya yang lebih ketat tahun ini dan pembelian kembali saham senilai 40 miliar dolar AS, karena CEO Mark Zuckerberg menyebut 2023 sebagai "tahun efisiensi".

Saham UnitedHealth Group anjlok 5,3 persen setelah pemerintah AS mengusulkan tingkat penggantian Medicare Advantage di bawah perkiraan para analis, dan saham membebani Dow.

Penurunan 3,3 persen pada saham Merck, setelah pembuat obat tersebut memperkirakan pendapatan 2023 di bawah perkiraan Wall Street, juga menyeret indeks saham unggulan.

Saham pembuat obat Eli Lilly jatuh 3,5 persen setelah penjualan obat diabetesnya meleset dari perkiraan.

Data menunjukkan klaim pengangguran turun minggu lalu ke level terendah sembilan bulan, menyoroti ketahanan pasar tenaga kerja, menjelang angka pekerjaan bulanan AS pada Jumat.

Sekitar 15 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 11,7 miliar selama 20 sesi terakhir.

Baca juga: BEI optimistis pasar modal Indonesia tumbuh positif di 2023

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023