• Beranda
  • Berita
  • Indonesia sambut Timor Leste untuk pertama kali dalam pertemuan ASEAN

Indonesia sambut Timor Leste untuk pertama kali dalam pertemuan ASEAN

3 Februari 2023 22:47 WIB
Indonesia sambut Timor Leste untuk pertama kali dalam pertemuan ASEAN
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kanan) menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno (kiri) di lokasi pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) dan ASEAN Minister Meeting (AMM) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Pertemuan yang berlangsung hingga Sabtu (4/2/2023) tersebut akan membahas isu-isu terkini terkait dengan kawasan Asia Tenggara serta luar kawasan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Indonesia menyambut perwakilan Timor Leste, yang untuk pertama kalinya hadir dalam pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak Dili tahun lalu disetujui untuk bergabung dengan organisasi regional itu.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno dalam pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) di Jakarta, Jumat.

"Saya ingin mengingatkan bahwa para pemimpin ASEAN di Phnom Penh November lalu secara prinsip setuju untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN dan diizinkan mengikuti pertemuan-pertemuan ASEAN, termasuk ACC," kata Retno di hadapan para menteri luar negeri ASEAN.

Pada partisipasi perdananya, Timor Leste hadir dalam kapasitas sebagai pemantau (observer). ACC masih perlu membahas tahapan lanjutan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN.

Retno yakin partisipasi Timor Leste di ASEAN dapat berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran di kawasan.

Sementara itu, Menlu Magno mengatakan bergabung dengan keluarga besar ASEAN merupakan momen sangat penting dalam sejarah Timor Leste.

Magno menyatakan bahwa Timor Leste mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.

"Kami sangat bersyukur bisa berpartisipasi sebagai pemantau dalam pertemuan ACC ini, dan kami menantikan panduan yang jelas yang dapat membimbing kami ke tahap selanjutnya seperti yang dimandatkan para pemimpin ASEAN di Phnom Penh, November lalu," ujar Magno.

Keanggotaan ASEAN, lanjut Magno, menjadi penting sebab Timor Leste menyadari tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah dan dinamika yang terjadi kawasan.

"Presiden kami menyatakan bahwa kita tidak akan pernah terbebas dari masalah yang ada di kawasan. Kita sudah pernah mengalami masa-masa paling sulit sehingga kita sekarang harus memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari kawasan," ucap dia.

ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. 


Baca juga: Indonesia diskusikan upaya akhiri krisis Myanmar bersama menlu ASEAN

Baca juga: Indonesia belum putuskan kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar

 

Serangkaian isu jadi agenda pertemuan ASEAN Coordinating Council 2023

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023