• Beranda
  • Berita
  • Emas anjlok 54 dolar setelah data pekerjaan AS lebih kuat dari harapan

Emas anjlok 54 dolar setelah data pekerjaan AS lebih kuat dari harapan

4 Februari 2023 05:54 WIB
Emas anjlok 54 dolar setelah data pekerjaan AS lebih kuat dari harapan
Ilustrasi - Emas batangan tematik seri Imlek tahun 2023 Masehi/2574 Kongzili. ANTARA/HO-ANTAM/aa.
Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat dari perkirakan untuk Januari memicu aksi ambil untung pada reli panjang logam kuning.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, anjlok 54,20 dolar AS atau 2,81 persen menjadi ditutup pada 1.876,60 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.932,40 dolar AS dan terendah 1.874,50 dolar AS.

Harga emas berjangka menetap di level terendah dalam lebih dari tiga minggu, turun 2,7 persen untuk minggu ini.

Emas berjangka tergelincir 12 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.930,80 dolar AS pada Kamis (2/2/2023), setelah melemah 2,50 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.942,80 dolar AS pada Rabu (1/2/2023), dan terangkat 6,10 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.945,30 dolar AS pada Selasa (31/1/2023).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (3/2/2023) bahwa data gaji nonpertanian (NFP) AS meningkat 517.000 pada Januari, jauh lebih baik dari yang diharapkan 187.000. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4 persen, level yang tidak terlihat sejak Mei 1969.

"Angka NFP yang mengerikan telah mendatangkan malapetaka pada bullish emas yang sudah menghadapi tekanan selama dua hari terakhir dari prospek ekonomi Fed," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.

Data pekerjaan bulanan yang jauh lebih baik dari perkiraan mendorong indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah dengan kuat.

Dolar AS melonjak pada Jumat (3/2/2023) setelah data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat tajam pada Januari, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 1,16 persen menjadi 102,9340.

Data ekonomi lainnya yang dirilis Jumat (3/2/2023) semakin melemahkan emas. Indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa S&P AS mencapai 46,8 persen pada Januari, naik dari estimasi akhir Desember 44,7 dan tetap di wilayah kontraksi.

Indeks jasa-jasa Institute for Supply Management (ISM) mencapai 55,2 persen pada Januari, naik lebih besar dari yang diperkirakan di atas ambang batas 50 persen yang menandakan pertumbuhan di sektor ini.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 1,21 dolar AS atau 5,12 persen, menjadi menetap pada 22,405 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot 52,30 dolar AS atau 5,06 persen, menjadi ditutup pada 980,30 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp13.000 per gram
Baca juga: Euro dan sterling jatuh terhadap dolar di Asia, risiko inflasi mereda
Baca juga: Minyak turun di Asia, pasar tunggu tanda pemulihan permintaan China

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023