Diah Utari usai pembekalan materi kepada pelaku usaha lokal pengembangan UMKM Hijau, di Provinsi Bali, Sabtu, melihat dari Gorontalo ini ada beberapa UMKM yang bergerak di bidang limbah laut.
Ia menjelaskan, Provinsi Bali dikelilingi oleh lautan, namun sejauh ini belum ada UMKM yang bergerak di bidang limbah laut.
"Mungkin nanti bisa sharing apa saja sih yang dilakukan oleh UMKM Gorontalo yang bergerak di bidang limbah laut," kata dia pula.
Menurut dia, dengan adanya daerah pantai di Bali, ke depan banyak limbah laut yang dapat diolah untuk kerajinan dan produk lainnya.
Sebelumnya, Kepala KPw BI Provinsi Gorontalo Dian Nugraha mengatakan kegiatan pengembangan UMKM Hijau bertujuan untuk meningkatkan ekspose UMKM ekonomi hijau dan literasi kepada masyarakat.
"Green economy merupakan ekosistem yang mengutamakan aktivitas perekonomian khususnya produksi barang dan jasa dengan meminimalkan risiko pencemaran terhadap lingkungan," ujar Dian.
Dukungan pengembangan UMKM yang dilakukan oleh KPw BI Provinsi Gorontalo, yaitu selalu mengutamakan nilai produk yang diterima pasar mulai dari perbaikan manajemen pengelolaan produksi, sumber daya manusia, peningkatan kualitas produk, hingga promosi perdagangan diharapkan dapat membantu menciptakan karakter atau identitas wilayah yang dapat menjadi nilai jual tersendiri di pasar domestik maupun internasional.
Salah satu keberhasilan pengembangan UMKM berbasis ekonomi hijau adalah UMKM yang mengolah limbah laut menjadi kerajinan yakni UMKM Mutiara Laut yang berasal dari Desa Torosiaje, menegaskan semangat Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Kemenkop UKM sebut rumah produksi bersama dorong penerapan UMKM hijau
Baca juga: Pengembangan usaha ramah lingkungan jadi prioritas Kemenkop tahun 2023
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023