Operasi sedang dilakukan untuk mengumpulkan puing-puing dari balon di Samudra Atlantik.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa keputusan dibuat berdasarkan arahan dari Presiden AS Joe Biden.
"Pesawat tempur AS yang ditugaskan ke Komando Utara AS berhasil menjatuhkan balon pengintaian tinggi yang diluncurkan oleh Republik Rakyat China (RRC)," kata Austin dalam sebuah pernyataan. "Balon tersebut, yang digunakan oleh RRC dalam upaya mengawasi situs strategis di daratan AS, ditembak jatuh di wilayah perairan AS."
"Hari Rabu, Presiden Biden memberikan otorisasi untuk menjatuhkan balon pengintaian segera setelah misi dapat diselesaikan tanpa risiko membahayakan nyawa warga AS yang berada di jalur pesawat nirawak," katanya.
"Tindakan yang disengaja dan sah hari ini menunjukkan bahwa Presiden Biden dan tim keamanan nasionalnya akan selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan warga AS sambil menanggapi secara efektif pelanggaran yang tidak dapat diterima oleh RRC atas kedaulatan kami," lanjutnya.
Langkah itu dilakukan setelah Biden mengatakan bahwa pemerintahannya "akan mengurus balon" tersebut.
Penampakan balon itu telah memicu ketegangan diplomatik, dengan Washington yang mengatakan China melanggar kedaulatannya, sementara Beijing mengemukakan itu "penerobosan yang tidak disengaja" oleh "pesawat udara sipil yang digunakan untuk penelitian."
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menunda rencana kunjungannya ke China menyusul "tindakan yang tidak bertanggung jawab."
Sumber: ANADOLU
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023