• Beranda
  • Berita
  • Inisiatif sawah mandiri antar Bupati Serdang Bedagai raih anugerah PWI

Inisiatif sawah mandiri antar Bupati Serdang Bedagai raih anugerah PWI

5 Februari 2023 21:10 WIB
Inisiatif sawah mandiri antar Bupati Serdang Bedagai raih anugerah PWI
Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya (ketiga kiri) berfoto dengan tim juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 selepas menyampaikan presentasi mengenai inisiatif Gerakan Cetak Sewah Mandiri di Kantor PWI Pusat, Jakarta. (ANTARA/HO-PWI Pusat)
Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya meraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 berkat inisiatif Gerakan Cetak Sawah Mandiri yang digalakkannya di kabupaten yang terletak di Sumatra Utara tersebut.

Inisiatif itu lahir dari keinginan sang bupati untuk memastikan bukan hanya agar wilayahnya tidak mengalami kekurangan pangan, tetapi juga untuk mencapai kondisi surplus beras.

Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Bang Wiwik itu di hadapan tim juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 dalam sesi presentasi di Kantor PWI Pusat, Jakarta, baru-baru ini, demikian seturut keterangan yang diterima, Minggu.

Bang Wiwik mengaku bahwa inisiatif itu sudah direncanakan sejak 2016, namun belum berjalan dengan baik dan bisa menemukan solusi lewat penerapan bersifat gotong royong demi menghindari kesan kebijakan yang terlalu bernuansa top down.

"Masyarakat petani tidak hanya mengandalkan peran pemerintah daerah, namun juga bersama-sama secara swadaya menyukseskan Gerakan Cetak Sawah Mandiri," katanya di hadapan tim juri.

Bang Wiwik yang mengenakan busana adat Melayu meyakinkan programnya telah memberi hasil memuaskan dalam presentasinya di hadapan tim juri yang diketuai wartawan senior Yusuf Susilo Hartono dengan anggota Ketua PWI Pusat Atal S. Depari, Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, dan kritikus seni rupa Agus Dermawan T.

Tak lupa, Bang Wiwik juga membawa sekarung plastik beras organik hasil besutan Gerakan Cetak Sawah Mandiri.

Menurut Bang Wiwik, Gerakan Cetak Sewah Mandiri bertujuan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat baik secara perseorangan maupun berkelompok dalam mengelola usaha tani dan menambah luas lahan sawah di Serdang Bedagai.

"Sekarang sudah ada ketersediaan stok pangan dan kesiapan saat menghadapi bencana," katanya.

Gerakan Cetak Sawah Mandiri secara khusus juga menyasar penggunaan varietas padi unggul yakni Inpari IR Nutri Zinc yang memiliki kandungan gizi tinggi dan diproyeksikan sebagai bahan pangan untuk menyokong program pencegahan stunting.

Kandungan Zinc enam persen dari varietas padi lainnya, membuat beras Inpari IR Nutri Zinc sangat baik digunakan untuk makanan pengganti ASI bayi.

"Beras merupakan salah satu pangan yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi makanan pengganti ASI untuk bayi," ujar Bang Wiwik.

Tak berhenti dengan gerakan mencetak sawah, sang Bupati juga mewajibkan ASN di Serdang Bedagai untuk membeli hasil program Gerakan Cetak Sawah Mandiri yang telah mendapat sertifikasi beras organik.

"Kami membuat program ekonomi berbasis kerakyatan, namanya 'Grebek Dahyat', yaitu gerakan belanja bersama kebutuhan dapur dan harian di pasar rakyat," kata Bang Wiwik.

"Saya meminta seluruh ASN membeli kebutuhan harian di berbagai pasar rakyat di Kabupaten Serdang Bedagai mengingat dampak pandemi COVID-19," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Bang Wiwik juga menegaskan Gerakan Cetak Sawah Mandiri mampu mencegah tingkat penyusutan lahan pertanian yang terjadi karena alih fungsi disebabkan kebutuhan infrastruktur, tempat tinggal, atau industri.

"Bila ini terjadi, maka hal itu berpotensi menimbulkan gangguan ketahanan pangan karena lahan menyempit, hasil panen pun ikut berkurang," katanya.

Melalui Gerakan Cetak Sawah Mandiri, bukan hanya menjaga lahan persawahan, tetapi juga melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian mandiri oleh masyarakat dengan mencetak lahan sawah baru, mengoptimalkan yang sudah ada, dan tidak mengalihfungsikan lahan persawahan.

Berkat inisiatif Bang Wiwik, Serdang Bedagai yang selama ini dikenal sebagai penghasil komoditas perkebunan seperti sawit, kelapa, karet, dan kakao, kini sukses menjadi kabupaten produsen beras terbesar di Sumatra Utara.

Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 merupakan edisi kelima dari penghargaan yang pertama kali digelar pada 2016 bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Lombok kala itu untuk mengapresiasi jajaran bupati/wali kota yang sukses menjadi aktor inovasi di wilayahnya.

Anugerah Kebudayaan PWI Pusat kemudian menjadi sajian rutin tahunan dalam peringatan HPN semenjak tahun 2020 dan Trofi Abyakta rencananya akan diserahkan pada puncak perayaan HPN 2023 di Medan pada 9 Februari mendatang.

Baca juga: Kemenkominfo apresiasi gerakan literasi digital Serdang Bedagai

Baca juga: Bobby Nasution berikan bantuan modal usaha ke warga Serdang Bedagai

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023