Hal itu disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Tasyakuran Satu Abad Nahdlatul Ulama di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Jakarta.
"Kalau kita bicara kaum yang paling membutuhkan perhatian karena masih di wilayah pinggiran, di mana ada kekurangan di situlah warga Nahdliyin dan Nahdliyat masih belum beruntung, mereka masih hidup dalam kemiskinan dan kebodohan," kata Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar di Jakarta, Minggu (5/2).
Baca juga: PKB gelar tasyakuran satu abad Nahdlatul Ulama
Cak Imin mengatakan bahwa PKB sebagai partai yang dilahirkan dari Nahdlatul Ulama memiliki kewajiban untuk tidak hanya mengangkat harkat dan martabat Nahdliyin dan Nahdliyat, tetapi juga seluruh Bangsa Indonesia.
Dia juga menyebut PKB meraih hasil yang luar biasa dalam Pemilu 2019 dan capaian tersebut adalah wujud kepercayaan yang diberikan Nahdliyin dan Nahdliyat.
"Wujud kepercayaan yang diberikan kepada PKB untuk mengemban amanah sebagai kekuatan politik untuk memperjuangkan aspirasi dan cita-cita politik warga Nahdlatul Ulama," ujar Cak Imin.
Baca juga: PKB gelar Sarasehan Nasional Satu Abad NU
Dalam kesempatan itu Cak Imin turut memanjatkan doa agar PKB terus diberikan kekuatan demi menjadi kekuatan politik yang bermanfaat tidak hanya untuk warga NU tetapi juga seluruh Bangsa Indonesia.
"Ya Allah kuatkanlah PKB, jadikan PKB kekuatan politik yang bermanfaat bagi Nadhdiyin dan Nahdliyat dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Ulama ingatkan NU-PKB harus berjalan beriringan majukan bangsa
Acara Tasyakuran Satu Abad Nahdlatul Ulama tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat antara lain Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023