"Pada prinsipnya, saat ini kami melaksanakan arahan Ibu Gubernur untuk mendukung dan ikut menyukseskan pelaksanaan Harlah Satu Abad NU," kata Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto di Surabaya, Senin.
Menurut dia, salah satu upaya kami adalah melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar hujan di lokasi acara bisa diminimalisasi.
Baca juga: Wali Kota Surabaya siapkan akomodasi warga yang hadir di satu abad NU
Baca juga: Panitia tegaskan semua orang boleh menghadiri Resepsi Satu Abad NU
Kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca dilaksanakan sejak pukul 11.30 WIB. Area penyemaian garam di arahkan ke wilayah Kota dan Kabupaten Malang.
Penyemaian menggunakan Pesawat Casa 212 dengan nomor registrasi A-2108 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara.
Kemudian, penyemaian garam NaCl kembali dilakukan pada pukul 13.45 WIB yang diarahkan ke Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro dengan menggunakan pesawat yang sama. Setiap sesinya, Pesawat Casa 212 mengangkut 8.000 kilogram garam NaCl.
Kegiatan TMC juga bekerja sama dengan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Bandara Juanda, TNI Angkatan Udara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BMKG, dan BNPB.
Baca juga: BMKG sebut Jatim berpotensi alami cuaca ekstrem sepekan ke depan
Kegiatan TMC dilakukan karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan wilayah Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BPBD Jatim juga mendirikan empat unit tenda roder dengan kapasitas 70 kasur yang bisa dimanfaatkan peserta Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama sebagai lokasi istirahat.
Selain itu, juga ada 12 toilet portable yang ditempatkan di sejumlah titik di lokasi acara, dua unit dapur umum, dan dua ambulans.
BPBD Jatim bakal menerjunkan 150 personel untuk mendukung jalannya peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023