"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan pada Senin, ketiga korban meninggal merupakan operator alat berat yang sedang melakukan penambangan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.
Longsor yang terjadi pada Sabtu (4/2) dini hari juga menyebabkan enam alat berat terdiri atas tiga truk dan tiga ekskavator turut tertimbun.
Setelah kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim gabungan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan darurat, asesmen, dan mengevakuasi korban.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau semua unsur di daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi basah pada periode puncak musim hujan, seperti banjir dan longsor.
"Perhatikan kondisi lereng saat melakukan pekerjaan galian di lokasi berizin. Pascagempa Cianjur akhir tahun lalu, banyak rekahan-rekahan tebing yang mungkin tidak terlihat dan sangat labil. Gunakan selalu prosedur keamanan dan keselamatan kerja saat melaksanakan kegiatan di kawasan rawan longsor," kata Abdul.
Baca juga: Ruas jalan Ruteng-Reo di NTT tertutup tanah longsor
Baca juga: Cuaca ekstrem, warga di tepi sungai diminta waspada pergerakan tanah
Baca juga: Potensi tanah longsor di Jakarta bertambah jadi 21 lokasi
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023