"Ini penurunan yang cukup bagus. Artinya terkendali dan bahkan makin terkendali, sekali lagi berkat kerja sama kita semua," kata Mendagri ketika memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi pada Januari 2023 sebesar 5,28 persen, menurun dibanding Desember 2022 sebesar 5,51 persen. Penurunan tersebut dinilai merupakan kabar baik, terutama bagi pemerintah dalam upaya pengendalian inflasi.
Baca juga: BPS : Inflasi tahunan turun jadi 5,28 persen pada Januari
Berdasarkan capaian itu, Mendagri mengingatkan berbagai pihak agar tidak lelah dan berhenti dalam pengendalian harga, terutama dari sektor komoditas.
Apalagi diketahui gejolak harga di tingkat global mencapai angka yang tinggi. Kondisi itu memicu masyarakat di sejumlah negara melakukan demonstrasi karena biaya hidup yang naik signifikan.
Untuk itu, sebagai upaya mewaspadai kejadian tersebut, Mendagri meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk semakin solid dalam upaya pengendalian inflasi.
Baca juga: Mendagri: Pemda harus intensifkan pengendalian inflasi
Tito juga meminta pihak-pihak terkait agar tidak berpuas diri dengan adanya penurunan angka inflasi.
Selain itu, pihak-pihak tersebut juga didorong agar tetap waspada, terutama dengan hal-hal yang dinilai dapat memicu kenaikan angka inflasi, seperti dari moda transportasi angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, hingga bahan bakar minyak.
Apalagi, harga-harga pada tiga sektor tersebut diketahui tergolong sebagai harga yang diatur mengacu kepada keputusan administratif atau keputusan pemerintah.
"Hati-hati dengan kenaikan harga air minum. Air minum ini yang diregulasi juga oleh pemerintah daerah," kata Tito.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023