Demi menghadapi dua ajang penting tersebut, Arsjad mengatakan Perpani melakukan program "Road to Champions" yang digelar sejak Februari hingga Desember mendatang.
"Dengan pembinaan dan jika secara pertandingan (atlet) lebih banyak (dilibatkan), mereka akan lebih memiliki experience, kekuatan moral, dan membentuk kepercayaan diri para atlet," kata Arsjad saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Arsjad menambahkan, mencetak atlet berprestasi membutuhkan proses berkesinambungan dalam sebuah rangkaian pembangunan keolahragaan. Proses tersebut terdiri atas tahap pembudayaan, pembibitan, pengembangan, dan pembinaan prestasi.
Pada tahap pembinaan prestasi, ketika atlet-atlet nasional telah terseleksi dan terpilih, akselerasi prestasi atlet-atlet tersebut dinilai perlu dilakukan secara terpusat dan berkesinambungan.
Hal ini, lanjut Arsjad, adalah untuk proyeksi ajang internasional, melalui berbagai intervensi yang terukur dari segi fisik, gizi, maupun psikis melalui program "Road to Champions".
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal PB Perpani Antonius Riva Setiawan mengatakan, salah satu program unggulan dalam "Road to Champions" adalah mengikutsertakan para atlet panahan Indonesia dalam kompetisi berkala di bawah naungan Federasi Panahan Dunia (World Archery Federation) untuk memperoleh poin dan peringkat.
Keikutsertaan pada ajang series panahan tersebut dilakukan demi meningkatkan dan mengasah pengalaman, keterampilan, kepercayaan diri, dan daya kompetisi yang pada akhirnya membentuk atlet bermental juara.
"Atlet panahan Indonesia harus masuk 10 besar ranking World Archery Federation, baik untuk kategori Compound maupun Rescurve, untuk pria, wanita, maupun beregu dan campuran," kata Riva.
"Hal ini akan memberikan benchmark dalam mengevaluasi positioning atlet panahan Indonesia dibandingkan kompetitor negara lain," tambahnya.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023