• Beranda
  • Berita
  • BI DKI perkuat koordinasi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi

BI DKI perkuat koordinasi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi

8 Februari 2023 20:34 WIB
BI DKI perkuat koordinasi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi
Sejumlah pelaku UMKM dalam program Jakpreneur mengikuti pameran di Balai Kota Jakarta, Senin (21/11/2022). ANTARA/HO-Pemprov DKI/aa.

Berlanjutnya perbaikan ekonomi DKI Jakarta pada 2022, didorong oleh pemulihan aktivitas sosial ekonomi masyarakat seiring terkendalinya kasus COVID-19

Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi  di berbagai sektor.

"Kami akan terus memonitor perkembangan perekonomian baik tingkat daerah, nasional, atau global, dan kami akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mendorong momentum akselerasi pemulihan ekonomi Jakarta di berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jakarta, Musni Hardi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Musni menyampaikan bahwa berdasarkan rilis BPS, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan IV 2022 masih tumbuh tinggi sebesar 4,85 persen secara tahunan (year on year/ yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,93 persen (yoy).

Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan tahun 2022 perekonomian DKI Jakarta tumbuh 5,25 persen, lebih tinggi dari tahun 2021 yang tumbuh 3,56 persen.

"Berlanjutnya perbaikan ekonomi DKI Jakarta pada 2022, didorong oleh pemulihan aktivitas sosial ekonomi masyarakat seiring terkendalinya kasus COVID-19," ucap Musni.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang lebih tinggi terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.

Sementara itu dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama bersumber dari LU Perdagangan, LU Industri Pengolahan, serta LU Jasa lainnya.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga pada tahun 2022 tumbuh sebesar 5,64 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 3,54 persen sehingga memberikan andil sebesar 3,28 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta.

"Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat yang terindikasi dari tingginya mobilitas serta peningkatan impor barang konsumsi," ucapnya.

Selanjutnya, investasi tercatat tumbuh sebesar 4,48 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 1,05 persen dengan andil sebesar 1,7 persen.

Kondisi tersebut sejalan dengan akselerasi sektor konstruksi serta peningkatan belanja modal pemerintah dan impor barang modal.

Adapun kinerja ekspor juga tumbuh tinggi yaitu sebesar 12,60 persen ditopang oleh masih kuatnya permintaan negara mitra dagang khususnya ASEAN dan Timur Tengah, serta kinerja ekspor jasa seiring kenaikan jumlah wisman sehingga memberikan kontribusi sebesar 6,71 persen terhadap PDRB DKI Jakarta pada tahun 2022.

Di sisi lain, Konsumsi Pemerintah pada tahun 2022 tercatat mengalami kontraksi sebesar 9,41 persen dan menjadi penahan laju pertumbuhan.

Dari sisi sektoral atau lapangan usaha, perekonomian DKI Jakarta selama tahun 2022 terutama ditopang oleh Lapangan Usaha (LU) Perdagangan yang tumbuh sebesar 7,78 persen dengan andil sebesar 1,2 persen terhadap PDRB DKI Jakarta.

"Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi Rumah Tangga seiring pelonggaran kapasitas pusat perbelanjaan dan toko ritel," tuturnya.

Selanjutnya, pertumbuhan LU Informasi dan Komunikasi terakselerasi sebesar 6,96 persen dan memberikan andil sebesar 0,92 persen, dan LU Industri Pengolahan tumbuh sebesar 5,95 persen dengan andil sebesar 0,69 persen terhadap PDRB DKI Jakarta.

LU Jasa lainnya juga tumbuh tinggi sebesar 15,27 persen, didorong oleh meningkatnya jasa hiburan dan jasa perawatan pribadi sehingga memberikan kontribusi sebesar 0,56 persen terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.

Di samping itu, beberapa sektor lainnya juga masih mencatat pertumbuhan positif seperti LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (9,31 persen) seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata, penyelenggaraan event musik dan olahraga, serta penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) berskala nasional dan internasional.

"Serta LU Transportasi dan Pergudangan (7,19 persen) seiring dengan meningkatnya kinerja bongkar muat, meningkatnya kinerja angkutan darat, laut, dan udara, serta peningkatan aktivitas transaksi perdagangan digital melalui e-commerce," katanya menambahkan.
Baca juga: Sandi sebut Art Jakarta Gardens tingkatkan ekonomi kreatif
Baca juga: Musda HIPPI DKI IX usulkan Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia
Baca juga: Menteri PPN jamin Jakarta masih jadi pusat kegiatan ekonomi

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023