Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan lanjutan untuk membantu para korban terdampak gempa bumi di Turki dan Suriah.Pemerintah Indonesia juga terus berkoordinasi dengan pemerintah Turki terkait bantuan tahap selanjutnya yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan.
“Dalam waktu dekat, dua pesawat akan diterbangkan dari Jakarta untuk membawa bantuan tahap selanjutnya, yaitu Medium Urban SAR (MUSAR) serta peralatannya, serta tim dan bantuan medis yang diperlukan,” ungkap Retno dalam konferensi pers virtual diikuti di Jakarta, Kamis.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama berupa bahan makanan yang diserahkan melalui organisasi kemanusiaan, Bulan Sabit Merah Turki.
Bantuan tersebut merupakan bantuan logistik pertama yang diterima dari negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Retno menuturkan, pemerintah Indonesia juga terus berkoordinasi dengan pemerintah Turki terkait bantuan tahap selanjutnya yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, ujar dia, rencana bantuan juga akan disiapkan pemerintah Indonesia untuk Suriah.
Rapat-rapat koordinasi, kata Retno, sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka membantu para korban bencana gempa bumi di Turki dan Suriah.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara sebelumnya berhasil mengevakuasi 123 WNI dari empat wilayah gempa menuju Ankara.
Sejauh ini tercatat satu WNI dan anaknya yang berusia satu tahun meninggal dunia di Kahramanmaras, sedangkan 10 WNI lainnya yang luka-luka.
Sementara itu, KBRI Damaskus memastikan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Suriah.
Ada lima wilayah di Suriah yang paling parah terdampak gempa bumi, yakni Provinsi Aleppo, Latakia, Hama, Homs, dan Tartus.
“WNI yang tinggal di wilayah terdampak gempa tercatat sebanyak 116 orang dan hingga saat ini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban," demikian pernyataan KBRI Damaskus.
Baca juga: 123 WNI yang berhasil dievakuasi KBRI tiba di Ankara
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023