Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertanian dan Komoditas Malaysia Dato' Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof.
"Saya dan Deputi Perdana Menteri Dato' Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof bertemu untuk membahas peningkatan berbagai peluang kerja sama yang masih bisa dijajaki lebih jauh. Kami membahas sikap Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi tantangan global menyangkut komoditas unggulan yang sama-sama dimiliki kedua negara," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dalam pembahasan komoditas karet, Zulkifli menyampaikan tentang manfaat organisasi internasional yang menaungi komoditas karet dan menyambut baik usulan Malaysia untuk bekerja sama menangani hama penyakit tanam karet yang menurunkan produktivitas di tingkat petani.
Oleh karena itu, keberadaan organisasi seperti International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan International Rubber Consortium (IRCo) bermanfaat bagi tiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Thailand).
Lebih lanjut, keduanya sepakat untuk mendorong kerja sama tripartit tersebut menjadi cakupan ASEAN dengan mengundang negara-negara lainnya untuk bergabung di saat Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
"Indonesia dan Malaysia sepakat berkolaborasi merumuskan program strategis ITRC dan IRCo sebagai upaya konkret menyejahterakan petani dan menstabilkan harga karet," kata Zulkifli.
Sementara itu, terkait kasus sengketa sawit (DS593 dan DS600), Indonesia dan Malaysia dapat bekerja sama untuk mengambil sikap atas kebijakan deforestasi Uni Eropa.
Upaya bersama ini dapat berkontribusi mengamankan akses pasar sawit dan produk lainnya yang terdampak oleh kebijakan Uni Eropa.
Zulkifli menyampaikan, Indonesia siap menandatangani reviu Border Trade Agreement (BTA) antara Indonesia dan Malaysia secepatnya. Indonesia mendorong agar proses internal Malaysia juga dapat segera diselesaikan.
Selain itu, Zulkifli mengatakan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Joint Trade and Investment Committee (JTIC) Indonesia-Malaysia. Indonesia juga mengusulkan agar pertemuan keempat JTIC dapat diselenggarakan back-to-back dengan pertemuan ASEAN Economic Ministers' Meeting pada Maret 2023 di Magelang, Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Zulkifli mengharapkan dukungan Malaysia untuk menyukseskan Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
Total perdagangan Indonesia-Malaysia pada 2022 meningkat 30,37 persen menjadi 27,9 miliar dolar AS dari 2021 yang sebesar 21,4 miliar dolar AS.
Indonesia mencatatkan surplus 3,0 miliar dolar AS pada 2022, atau naik 18,13 persen dibanding 2021. Malaysia menempati posisi kelima sebagai tujuan ekspor Indonesia dan posisi keempat sebagai negara asal impor Indonesia.
Baca juga: Airlangga lepas ekspor produk tembakau inovatif bebas asap ke Malaysia
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023