"Pemerintah sedang mendorong percepatan migrasi dari konvensional ke elektrik. Peluangnya adalah belum banyak sekarang yang paham tentang mesin elektrik," ujar Bambang Soesatyo saat membuka kegiatan Festival Montir Mania di Kebon Vintage Cars Bali, Kota Denpasar, Bali, Jumat.
Ia mengatakan apabila ada montir yang bisa belajar mengenai kendaraan listrik sejak awal, maka mereka akan lebih cepat memiliki pengetahuan terkait kendaraan listrik dibanding montir yang lainnya.
"Nanti pengetahuannya akan lebih cepat dibanding yang lainnya untuk perbaikan mobil listrik, motor listrik karena lama-lama (kendaraan listrik) akan membanjiri. Jadi sebetulnya kehadiran mobil listrik tidak menggusur montir-montir yang sudah ada. Tinggal menambah belajarnya saja," katanya.
Bambang Soesatyo menjelaskan dengan semakin berkembangnya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan menjadi peluang besar bagi para montir.
Selain itu, menurut dia pengerjaan perbaikan dan perawatan kendaraan listrik juga jauh lebih mudah karena komponen dan suku cadangnya tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
"Pekerjaannya tidak terlalu belepotan karena elektrik. Tapi tetap ada spare partnya, kan command besarnya listrik, dinamonya ada, penggerak roda ada, remnya pasti ada, AC nya elektriknya masih ada. Sebenarnya tidak terlalu beda jauh, yang membedakan adalah mesin diganti dengan baterai," tambah dia.
Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi kegiatan Festival Montir Mania Bali yang diselenggarakan oleh IMI bersama IMI Bali dan pihak-pihak terkait lainnya tersebut.
"Yang penting adalah bukan soal menang kalahnya tapi soal menambah jaringan. Jaringan para montir dan keahlian masing-masing ini yang perlu diperhatikan. Tidak semua montir bisa menangani berbagai macam merk mobil, tapi kalau semua sudah kumpul maka dengan jaringan yang kita punya mampu menangani apapun," pungkas Bambang Soesatyo.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023