Direktur Utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyebutkan sejumlah peran perusahaan pupuk tersebut dalam proyek pengembangan pabrik NPK (Nitrogen, Phosphat dan Kalium) Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh.Petrokimia Gresik merupakan kiblat teknologi pupuk majemuk atau yang sering kita kenal dengan NPK di Asia Tenggara
Petrokimia Gresik yang merupakan pioner pupuk majemuk di Indonesia dan menjadi produsen NPK terbesar di tanah air, lanjutnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, dalam proyek NPK Pupuk Iskandar Muda ini dipercaya sebagai licensor untuk paten NPK Proses Penggabungan Ammonium Sulphate Basis Padat dan Cair.
"Petrokimia Gresik merupakan kiblat teknologi pupuk majemuk atau yang sering kita kenal dengan NPK di Asia Tenggara. Alhamdulillah kami mendapatkan kepercayaan dari Pupuk Iskandar Muda dalam pembangunan Pabrik NPK Chemical pertamanya," ujarnya.
Baca juga: Petrokimia Gresik dapat tambahan pasokan gas bumi amankan produksi
Pabrik NPK Chemical Pupuk Iskandar Muda diresmikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2).
Dwi Satriyo menambahkan, selain sebagai licensor, Petrokimia Gresik dalam pembangunan pabrik berkapasitas 500 ribu ton per tahun tersebut juga berperan sebagai konsultan Basic Engineering Design Package (BEDP) dalam penyediaan sejumlah peralatan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda termasuk Proprietary Equipment-nya.
Petrokimia Gresik yang saat ini memiliki tugas menyalurkan pupuk NPK bersubsidi ke seluruh Indonesia juga membantu mempersiapkan tenaga ahli pengoperasian pabrik melalui sejumlah kegiatan diantaranya pendidikan dan pelatihan (diklat) operator pabrik, menjadi tenaga ahli commisioning pabrik, supervisi pemasangan peralatan pabrik serta supervisi handling bahan baku dan produk pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda.
"Kami berpengalaman. Kami siap berbagi ilmu tentang teknologi NPK, khususnya diantara anggota holding Pupuk Indonesia, sebagai komitmen kami untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan mendukung kemajuan pertanian di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia keberhasilan Petrokimia Gresik "membidani" pembangunan NPK Chemical Pupuk Iskandar Muda tidak lepas dari peran dan kolaborasi dari beberapa Unit Kerja di Petrokimia Gresik, antara lain Kompartemen Pabrik 2, Pengembangan, Teknologi, dan Jasa Pelayanan Pabrik (JPP).
JPP memiliki beberapa layanan jasa, diantaranya operation & maintencance pabrik, fabrikasi dan alat berat, juga melayani jasa perekayasaan, pengujian laboratorium, diklat keteknikan dan Jasa Quality Control/Quality Assurance (QA/QC) pabrik.
"Pada saat performance test Pabrik NPK Chemical Pupuk Iskandar Muda, JPP diminta untuk melakukan pengecekan gas buang untuk baku mutu pabrik," katanya.
Keunggulan Jasa Pelayanan Pabrik Petrokimia Gresik, tambahnya, memiliki
pengalaman di bidang (Engineering Procurement Construction & Commisioning) pabrik NPK serta memiliki workshop yang lengkap.
Selain itu memiliki keunggulan 5M yaitu Merancang & Membuat Equipment, Melakukan project control, Monitoring/quality control, Melakukan pengiriman equipment pesanan pada konsumen, serta Menyediakan jasa pemasangan equipment yang telah siap sesuai pesanan dari konsumen.
"Kami memiliki SDM berkompeten dan bersertifikat, serta tenaga ahli yang handal dan infrastruktur yang sangat memadai dari hulu hingga hilir untuk Build Customer Plant sesuai kebutuhan pelanggan," ujar Dwi Satriyo.
Baca juga: Proyek mahakarya Rekind mulai alirkan gas ke Petrokimia Gresik
Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023