• Beranda
  • Berita
  • DLH DKI bidik lahan di Rorotan olah sampah jadi RDF

DLH DKI bidik lahan di Rorotan olah sampah jadi RDF

13 Februari 2023 14:33 WIB
DLH DKI bidik lahan di Rorotan olah sampah jadi RDF
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto diwawancarai wartawan terkait pengelolaan sampah menjadi bahan bakar hijau (RDF) di Balai Kota Jakarta, Senin (13/2/2023).ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Aset pemda ada di sana (Rorotan)

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI membidik lahan di Rorotan, Jakarta Utara, sebagai lokasi untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar hijau (Refuse Derived Fuel/RDF) kedua.

“Aset pemda ada di sana (Rorotan),” kata Kepala DLH DKI Asep Kuswanto di Balai Kota Jakarta, Senin.

Menurut dia, lahan dalam kota seluas sekitar lima hektare itu potensial dibangun fasilitas produksi RDF yang saat ini juga dibangun di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat.

Fasilitas serupa di TPST Bantargebang itu saat ini siap uji coba dan ditargetkan beroperasi akhir Februari atau awal Maret 2023.

Asep memastikan rencana di Rorotan, Jakarta Utara itu bukan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Jakarta, namun tempat mengolah sampah menjadi RDF.

Baca juga: DLH DKI uji coba sistem pengolahan sampah jadi bahan bakar alternatif

Rencananya, tahun ini pihaknya memulai kajian atau studi kelayakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF.

“Mudah-mudahan tahun depan mulai bisa memilih mitra dan membangun kontruksinya,” katanya.

Ia menargetkan fasilitas tersebut dapat mengolah 2.000 ton sampah per hari menjadi RDF.

Asep mengharapkan dengan adanya rencana tersebut ditargetkan pengiriman sampah dari Jakarta ke TPST Bantargebang semakin berkurang.

Per hari, lanjut dia, rata-rata jumlah sampah dari DKI Jakarta yang dikirim ke Bantargebang mencapai 7.500 ton per hari.

Baca juga: DLH DKI sebut saringan sampah di Kali Pesanggrahan sudah mendesak

Akibatnya, area TPST Bantargebang makin menyempit dengan gunungan sampah yang makin tinggi.

Sementara itu, fasilitas pengolahan RDF di Bantargebang kini siap menjalani uji coba sistem terintegrasi yang mampu mengolah 2.000 ton sampah lama dan baru per hari menjadi RDF.

RDF di TPST Bantargebang tak hanya mengurangi tumpukan sampah namun menyulap limbah itu menjadi nilai ekonomi.

Hingga saat ini, sudah ada dua perusahaan swasta yang akan membeli hasil RDF itu untuk digunakan sebagai bahan bakar setara batu bara untuk industri semen.

Baca juga: Kesadaran warga memilah sampah kian meningkat di Jakarta

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023