Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada Selasa pagi, setelah Pemerintah AS mengatakan akan merilis lebih banyak minyak mentah dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) dan laporan lain bahwa lebih banyak pasokan masuk ke pasar.Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 82 sen atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di 85,79 dolar AS per barel
Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 82 sen atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di 85,79 dolar AS per barel pada pukul 01.32 GMT. Sementara itu, minyak mentah berjangka AS jatuh 1,04 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi diperdagangkan di 79,10 dolar AS per barel.
Departemen Energi AS (DoE) mengatakan setelah sesi sebelumnya berakhir akan menjual 26 juta barel minyak dari SPR, rilis yang telah diamanatkan oleh Kongres pada tahun-tahun sebelumnya.
DoE telah mempertimbangkan untuk membatalkan penjualan tahun fiskal 2023 setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden tahun lalu menjual rekor 180 juta barel dari cadangan. Tapi itu akan membutuhkan Kongres untuk bertindak mengubah mandat.
Kekhawatiran pasokan juga berkurang karena kargo minyak mentah Azeri berlayar dari pelabuhan Ceyhan Turki pada Senin (13/2/2023), yang pertama sejak gempa dahsyat di wilayah tersebut pada 6 Februari.
Baca juga: Minyak naik, pasar pertimbangkan rencana pemotongan pasokan Rusia
Ceyhan adalah titik akhir pipa yang membawa minyak dari Azerbaijan dan Irak dan sekitar 1 juta barel per hari (bph) minyak mentah dapat diekspor dari sana.
Selain itu, produksi minyak mentah dan gas alam AS dari tujuh cekungan serpih terbesar diperkirakan akan naik ke rekor tertinggi pada Maret, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan dalam Laporan Produktivitas Pengeboran bulanan pada Senin (13/2/2023).
Produksi minyak mentah di cekungan serpih akan meningkat sekitar 75.000 barel per hari pada Maret menjadi rekor 9,36 juta barel per hari, proyeksi EIA. Amerika Serikat adalah produsen minyak terbesar dunia.
Baca juga: Minyak jatuh tertekan kekhawatiran permintaan jelang data inflasi AS
Baca juga: Minyak jatuh di awal perdagangan Asia terseret kekhawatir permintaan
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023