Penampilan kelima pesilat profesional asli Indonesia yang terbang langsung dari Jakarta itu difasilitasi Ditjen Kebudayaan melalui kerja sama dengan KBRI, Persatuan Masyarakat Indonesia, Qatar Foundations dan Museum Qatar.
“Ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan olahraga tradisional Indonesia,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendibudristek Hilmar Farid dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Hilmar menuturkan rangkaian acara yang berlokasi di Multaqa Plaza, Qatar itu bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan olahraga tradisional Indonesia sekaligus merayakan Qatar-Indonesia Years of Culture 2023.
Para pesilat pun tak hanya menampilkan bakat mereka di depan mata dunia melainkan juga memberikan pelatihan pencak silat secara langsung kepada masyarakat Qatar.
Menurutnya, hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi Indonesia karena dapat berpartisipasi dalam rangkaian Qatar Indonesia Year of Culture 2023 karena pencak silat memiliki seluruh elemen yang membentuk warisan budaya tak benda.
Tradisi pencak silat terdiri dari tradisi lisan, seni pertunjukan, ritual dan festival, kerajinan tradisional, pengetahuan dan praktik sosial serta kearifan lokal.
“Pencak silat Indonesia juga merupakan salah satu olahraga yang meraih banyak prestasi di level internasional,” ujar Hilmar.
Ia menjelaskan menjelaskan terdapat hal membanggakan dari tradisi pencak silat yaitu telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 2019.
Penobatannya telah dilakukan pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Bogota, Kolombia, pada 9-14 Desember 2019.
Pencak silat sendiri adalah budaya asli Indonesia yang pada beberapa daerah juga merupakan olahraga yang telah diwariskan oleh leluhur dari generasi ke generasi serta telah diakui oleh dunia.
Pencak silat lebih fokus kepada filosofi sehingga erat kaitannya dengan deskripsi Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk kemanusiaan.
Tradisi yang berasal dari Sumatera Barat dan Jawa Barat ini mengandung nilai-nilai persahabatan, sikap saling menghormati dan sportivitas.
Baca juga: Kemendikbudristek dorong kebijakan edukasi seni dan budaya
Baca juga: Kemendikbudristek buka pendaftaran KIP Kuliah Merdeka 2023
Baca juga: Gubernur Sulsel raih penghargaan pelestarian bahasa daerah
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023