“Hari ini kita resmikan tiga gedung pusat layanan haji dan umrah terpadu, masing-masing di Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Aceh Barat,” kata Kepala Subdirektorat Advokasi Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Haryanto di Banda Aceh, Rabu.
Baca juga: DPRA apresiasi Menhub dukung Bandara SIM jadi pusat berangkat umrah
Tiga gedung tersebut dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Peresmian tiga gedung itu dilakukan secara bersamaan di Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kantor Kemenag Banda Aceh.
Haryanto berharap kehadiran pusat layanan haji dan umrah terpadu itu dapat memberi manfaat peningkatan pelayanan bagi calon jamaah haji Aceh, khususnya di tiga daerah seperti Aceh Barat, Pidie, dan Banda Aceh.
“Target kita pelayanan harus lebih baik, karena gedung sudah dibangun melalui APBN, maka harus bisa meningkatkan layanan lebih baik dari layanan sebelumnya,” ujar dia.
Baca juga: Memberatkan, anggota DPR Aceh: Kaji lagi usulan kenaikan biaya haji
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Aceh Arijal yang mengharapkan kehadiran pusat layanan terpadu tersebut bisa terus memberi pelayanan terbaik bagi calon jamaah haji dan umrah di Aceh.
Saat ini, kata dia, Aceh mendapatkan kuota haji sebanyak 4.393 orang. Pada tahun lalu, Kemenag telah memberangkatkan sebanyak 2.023 orang.
Sementara sisanya yang juga telah melunasi biaya haji harus menunda keberangkatan ke Tanah Suci akibat adanya pembatasan usai Arab Saudi karena masih di tengah COVID-19.
Baca juga: Pembuatan paspor bagi CJH di Aceh Barat dipermudah Imigrasi Meulaboh
“Berarti sisanya yang sudah lunas ini, Insya Allah akan berangkat tahun ini, bersama dengan jamaah lain pada tahun 2023,” ujar Arijal.
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023