Salah seorang anggota tim kesehatan Unhas yang berada di Turki Hasbullah dalam laporan yang diterima di Makassar, Rabu, menyampaikan bahwa tim medis Unhas yang beranggota lima orang bersama rombongan relawan Indonesia lainnya segera membangun tenda darurat untuk optimalisasi pelayanan kesehatan dan pusat informasi.
Tim bantuan medis Unhas ini tergabung dalam rombongan Emergency Medical Tim (EMT) yang berada di bawah koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian (Kemenkes).
Baca juga: Hercules TNI AU pengangkut logistik gempa Turki langsung beraksi
Para relawan bersiap membangun tenda darurat sebagai lokasi pelayanan kesehatan dan pusat informasi bagi korban terdampak gempa.
"Seluruh tim dokter dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bergotong royong mendirikan sekitar 20 tenda yang akan dimanfaatkan sebagai rumah sakit lapangan," kata dokter Hasbullah dalam laporannya.
Selain itu, ada tenda pendukung yang juga dirikan untuk pelayanan korban terdampak serta memaksimalkan bantuan yang berasal dari Indonesia.
"Rencananya kita membangun tenda-tenda rawat jalan, rawat inap, ruang operasi dan kebutuhan informasi crisis center bantuan kemanusiaan dari Indonesia, insya Allah dipusatkan di sini," ujarnya.
Pemerintah Indonesia meminta tim relawan melaksanakan kegiatan secara mandiri di lokasi bencana oleh personel. Artinya, pembangunan tenda dilakukan semua tim relawan Indonesia secara mandiri.
Baca juga: IDI Aceh kirim tenaga medis ke Turki bantu korban gempa
"Semua sudah dibagi tim. Saya nanti bertugas di ruang operasi untuk mengatur, mulai dari meja operasi, monitor, lampu kamar operasi, serta pengaturan kamar praoperasi sampai perawatan setelah bedah," katanya melalui video.
"Mohon doanya, semoga tim dari Indonesia ini, insya Allah memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara kita di Turki," tuturnya.
Sebelumnya, tim medis Unhas beserta rombongan lainnya berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma menggunakan dua pesawat, yakni pesawat Boing 747 TNI-AU dan Hercules TNI-AU pada Sabtu pagi (11/2).
Rombongan yang berangkat terdiri atas 47 orang personel Basarnas, 10 anggota Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim EMT sebanyak 110 orang.
Baca juga: Tim Kesehatan Indonesia siapkan pelayanan medis korban gempa di Hatay
Baca juga: Menko PMK: Dokter Indonesia akan bertugas satu bulan di Turki
Selama ini, Unhas selalu proaktif dan terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan, termasuk bencana di Turki yang tidak hanya menjadi tanggung jawab negara, tapi juga peran perguruan tinggi dengan memberikan bantuan, termasuk bantuan di bidang kesehatan.
Tim dokter Unhas bukan pertama kali menjalankan tugas kemanusiaan ke luar negeri dan sudah memiliki jam terbang tinggi membantu korban bencana di berbagai belahan dunia sesuai komitmen sebagai kampus humaniversity.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023