Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (Japbusi) pada Kamis menandatangani Deklarasi Bersama sebagai upaya untuk meningkatkan pekerjaan yang layak di industri tersebut.Hubungan pekerja-manajemen yang baik sangat penting untuk penciptaan pekerjaan yang layak dan promosi kondisi kerja yang layak di sektor kelapa sawit..
“Untuk meningkatkan citra sawit, kita perlu bekerja sama, termasuk meningkatkan komunikasi dan kemitraan dengan organisasi serikat pekerja dan serikat buruh," ujar Joko dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Deklarasi Bersama itu ditandatangani oleh Ketua Gapki Joko Supriyono dan Sekretaris Eksekutif Japbusi Nursanna Marpaung, serta sepuluh pimpinan federasi serikat pekerja maupun serikat buruh.
Penandatanganan tersebut menandai kerja sama bipartit antara pengusaha dan pekerja industri kelapa sawit Indonesia untuk mendorong praktik kerja layak, kepatuhan peraturan ketenagakerjaan dan meningkatkan citra industri kelapa sawit Indonesia.
Joko mengatakan Gapki percaya dialog yang efektif dan konstruktif, yang menghormati hak-hak pekerja, tidak hanya baik untuk bisnis, tetapi juga baik untuk para pekerja.
Baca juga: Pengusaha akui tak khawatir soal Eropa yang larang impor minyak sawit
Nursanna juga meyakini pentingnya dialog sosial antara serikat buruh dan pengusaha demi memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit.
"Kami yakin memadukan kekuatan dengan pemberi kerja melalui dialog sosial, kami dapat secara terbuka mendiskusikan upaya-upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada peraturan ketenagakerjaan di industri kelapa sawit, meningkatkan produktivitas dan memastikan keberlanjutan sektor penting ini,” katanya.
Deklarasi Bersama antara Gapki dan Japbusi tersebut berfokus pada peningkatan isu-isu ketenagakerjaan yang mendorong pekerjaan yang layak di industri kelapa sawit.
Baca juga: Gapki sebut kinerja industri sawit stagnan dalam empat tahun terakhir
Deklarasi menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain menghormati hak dasar atas kebebasan berserikat dan perundingan bersama, menyelesaikan perselisihan industri melalui dialog sosial, serta memastikan tempat kerja yang efektif.
Direktur Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Indonesia Michiko Miyamoto memuji inisiatif tersebut. Dia meyakini kerja sama itu dapat menjaga keberlanjutan dunia usaha kelapa sawit.
“Hubungan pekerja-manajemen yang baik sangat penting untuk penciptaan pekerjaan yang layak dan promosi kondisi kerja yang layak di sektor kelapa sawit yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan iklim investasi yang lebih baik,” ucap Miyamoto.
Baca juga: GAPKI : Masa depan industri sawit di tangan generasi muda
Baca juga: GAPKI: Industri sawit ke depan tetap optimistis
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023