• Beranda
  • Berita
  • Wahana Visi sebut keberadaan bank sampah kurangi volume sampah ke TPA

Wahana Visi sebut keberadaan bank sampah kurangi volume sampah ke TPA

16 Februari 2023 21:40 WIB
Wahana Visi sebut keberadaan bank sampah kurangi volume sampah ke TPA
Seorang nasabah bank sampah memperlihatkan dua karung sampah yang akan disetorkan ke Bank Sampah Suka Senang di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (16/2/2023). (ANTARA/Sugiharto purnama)
Yayasan Wahana Visi Indonesia menyebut keberadaan bank sampah yang dikelola oleh masyarakat mampu mengurangi volume sampah yang dikirimkan ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Koordinator Advokasi Phinla Marcell Sinay mengatakan pengelolaan sampah yang langsung dari sumbernya menjadi salah satu cara untuk menanggulangi masalah timbulan sampah di Indonesia.

"Kalau setiap RW di Indonesia ada bank sampah dan kalau setiap desa bisa mengelola sampahnya secara mandiri, maka sampah tidak perlu berakhir ke TPA," ujarnya saat mengunjungi bank sampah di Cipinang, Jakarta Timur, Kamis.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbulan sampah di Indonesia 18,30 juta ton per tahun dengan jumlah pengurangan sampah 4,89 juta ton per tahun dan penanganan sampah mencapai 9,25 juta ton per tahun.

Data sampah terkelola 14,14 juta ton per tahun dan sampah tidak terkelola sebanyak 4,16 juta ton per tahun.

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang seluas 104,7 hektare di Bekasi, Jawa Barat, saat ini kondisinya kian kritis. Sampah beraneka jenis menumpuk membentuk gunung-gunung yang menjulang tinggi ke langit.

Baca juga: Wahana Visi dorong warga mandiri kelola sampah

TPST Bantargebang telah beroperasi lebih dari tiga dekade dan menampung lebih dari 50 juta ton sampah dari Jakarta.

Ia menuturkan pengelolaan sampah secara mandiri yang dilakukan oleh masyarakat bisa meringankan beban TPA karena rantai distribusi sampah berhenti di bank sampah.

Menurutnya, upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat agar ikut terlibat dalam pengelolaan sampah menjadi penting agar masalah sampah bisa diatasi dengan baik.

"Berbagai kisah sukses tentang pengelolaan sampah hingga inovasi-inovasi yang timbul dari bank sampah perlu disampaikan agar bisa ditiru oleh warga lain, sehingga memperluas aksi pengelolaan sampah secara mandiri," kata Marcell.

Saat ini, Yayasan Wahana Visi Indonesia sedang menjalankan program Phinla bekerja sama dengan mitra lokal pengelolaan sampah Divers Clean Actuion. Program untuk mengembangkan mata pencaharian bagi warga yang terkena dampak kemiskinan melalui sistem pengelolaan sampah multi-sektoral.

Program Phinla adalah dukungan pemerintah Jerman yang melibatkan tiga negara, yakni Filipina, Indonesia, dan Sri Lanka.

Baca juga: Kesadaran warga memilah sampah kian meningkat di Jakarta

Sejak 2020, Wahana Visi Indonesia dan Divers Clean Action melakukan pendampingan terhadap 10 bank sampah yang tersebar di 10 RW dan empat kecamatan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

Ia mengatakan Bank Sampah Jalak Green Collection (JGC) di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Bank sampah itu aktif menjalankan kebijakan pengelolaan sampah yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.

Hal itu dibuktikan dengan berjalan mekanisme penjemputan dan pengangkatan sampah terjadwal untuk sampah organik, residu, dan limbah B3.

Saat ini, Bank Sampah JGC juga sudah menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk menjalankan pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis.

Sampah-sampah anorganik yang disetorkan warga didaur ulang menjadi aneka kerajinan tangan mulai dari kotak tisu, karpet, dan tas, sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang dipakai untuk menyuburkan tanaman di lingkungan sekitar.

Keberadaan bank sampah tersebut telah memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan jumlah rumah yang melakukan pemilahan sampah dari sebelumnya hanya 50 rumah pada Januari 2022, meningkat menjadi 342 rumah pada Januari 2023.

"Kami melakukan skema door to door untuk mengajak warga memilah dan mengelola sampah. Setiap kegiatan penimbangan sampah, kami selalu kedatangan nasabah baru," ucap Ketua Bank Sampah JGC Lasminah.

Baca juga: Tukar sampah dengan sembako, upaya solusi kurangi sampah
Baca juga: Bank sampah binaan PHR-Unilak raih penghargaan peduli lingkungan

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023