"Kita belum menang. Kemenangan bukan karena saya terpilih menjadi ketua umum PSSI," ujar Erick seusai KLB tersebut.
Menurut pria berusia 52 tahun itu, kemenangan yang sesungguhnya dapat dirasakan ketika suporter bisa kembali ke rumah masing-masing dengan selamat setelah menyaksikan pertandingan sepak bola.
Kemenangan, kata Erick, digenggam saat daerah-daerah di Indonesia bisa menghasilkan para jagoan sepak bola.
"Kemenangan itu adalah saat tim nasional kita menjadi juara di sebuah kompetisi," tutur mantan Presiden klub Italia Inter Milan itu.
Baca juga: Erick Thohir usul perubahan Statuta PSSI soal jumlah perempuan di Exco
Erick Thohir menyadari bahwa kemenangan-kemenangan yang ia maksud memang tidak mudah untuk diwujudkan.
Namun, dia yakin semua itu dapat menjadi nyata ketika ada upaya bersama-sama para pemangku kepentingan.
"Kalau bersatu, bersama, melupakan perbedaan dan menjunjung persatuan, kita akan mampu mewujudkan kemenangan Indonesia. Dengan segala kerendahan hati, mari kira rajut kembali dengan cinta," kata Erick Thohir.
Erick Thohir terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2023-2027 setelah mendapatkan 64 suara dari para pemilik suara (voter) dalam pemilihan yang berlangsung di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Kamis.
Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu mengungguli pesaing terkuatnya yakni Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti yang meraup 22 suara.
Adapun dua nama lagi yang menjadi calon ketua umum PSSI 2023-2027 Arif Wicaksono dan Doni Setiabudi tidak memperoleh suara.
Baca juga: Ketua umum baru PSSI Erick Thohir segera temui timnas U-20
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023