Kedua perusahaan itu menandatangani sebuah perjanjian kerja sama dengan IFC pada Rabu (15/2) di Singapura, sebut pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa kedua penyedia logistik tersebut akan mengembangkan Cambodia SuperPortTM atau Phnom Penh Logistics Complex.
"Ini akan membantu mengurangi biaya logistik secara keseluruhan, meningkatkan efisiensi rantai pasokan untuk diintegrasikan ke dalam rantai pasokan regional, dan meningkatkan daya saing Kamboja," sebut pernyataan itu.
Robert Yap, Executive Chairman YCH Group, menuturkan bahwa Cambodia SuperPortTM akan meningkatkan daya saing dan daya tarik Kamboja melalui infrastruktur logistik multimoda kelas dunia guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Kami yakin Cambodia SuperPortTM akan menjadi salah satu kekuatan pendorong utama dalam meningkatkan rantai pasokan dan konektivitas logistik bagi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan kawasan sekitarnya," kata Robert Yap.
Logistik merupakan salah satu sektor penting bagi Kamboja untuk mencapai targetnya menjadi negara berpendapatan menengah ke atas pada 2030 dan negara berpendapatan tinggi pada 2050.
"Fasilitas ini akan menjadi kontributor utama bagi pertumbuhan Kamboja dengan menyediakan fasilitas untuk manufaktur generasi berikutnya di negara kerajaan itu," kata Rithy Sear, Chairman WorldBridge Group.
"Kami yakin bahwa kemampuan Cambodia SuperPortTM sebagai pusat manufaktur dengan nilai tambah logistik akan meningkatkan posisi Kamboja di kawasan tersebut dan (Cambodia SuperPortTM) akan menjadi kontributor utama bagi perekonomian negara kerajaan itu," imbuhnya.
IFC akan mendukung kedua konglomerasi tersebut dalam memperkuat aspek teknis, komersial, hukum, serta lingkungan dan sosial dari proyek itu guna menjadikannya investasi yang menguntungkan dan sukses untuk menarik pendanaan dari para pemberi pinjaman internasional, urai pernyataan itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023