“Stok kita sangat cukup, masyarakat jangan khawatir dengan stok di Bulog,” kata Kepala Bulog Divre Aceh Irsan Nasution di Banda Aceh, Jumat.
Irsan menyebutkan pada akhir Februari mendatang akan masuk beras impor dari Thailand sebanyak 13.500 ton, sehingga jika ditotalkan dengan stok yang tersedia di gudang Bulog saat ini jumlah sekitar 20.000 ton.
Apalagi, lanjut Irsan, Aceh akan menghadapi puncak musim panen padi pada Maret mendatang, dan Bulog juga akan menyerap sebanyak mungkin beras dari petani, guna memenuhi kebutuhan beras pada bulan-bulan berikutnya hingga akhir tahun.
“Ditambah lagi kita mau puncak panen di Maret mendatang, seberapa banyak pun dari petani itu akan kita beli,” kata Irsan.
Saat ini, dia menambahkan, beras yang ada di gudang-gudang Bulog juga terus didistribusikan ke seluruh daerah hingga ke pengecer di pasar-pasar, termasuk mulai menyasar ritel modern seperti Indomaret.
Menurut dia, beras Bulog dengan kualitas premium itu dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk wilayah Sumatera, yaitu Rp9.950 per kilogram. Tentunya, kebijakan ini sebagai upaya menekan inflasi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras yang terus dilakukan Bulog.
“Harga beras Bulog di pasaran dijual oleh pengecer antara Rp9.800-9.900 per kilogram,” ujarnya.
Baca juga: Perkuat stok, Bulog serap beras medium dari Aceh 500 ton
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023