• Beranda
  • Berita
  • Perhutani Dukung Eksplorasi Minyak Di Kangean - Madura

Perhutani Dukung Eksplorasi Minyak Di Kangean - Madura

19 Mei 2006 10:21 WIB
Surabaya, (ANTARA News) - Perum Perhutani mendukung kegiatan eksplorasi minyak PT Energi Mega Persada (EMP) Ltd. di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sepanjang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura, asal ada jaminan perusahaan yang melakukan eksplorasi tersebut bahwa hutan yang ada tidak rusak dan tetap lestari. "Asal dana yang masuk ke negara melalui eksplorasi minyak dikembalikan untuk membangun hutan, dan perusahaan yang bersangkutan menjamin tidak mengganggu fungsi hutan, kami mendukung," kata Dirut Perum Perhutani, Transtoto Handhadari, di Kangean, Kamis (18/5). Seperti diketahui, PT Energi Mega Persada Tbk melalui anak perusahaannya, PT EMP Kangean Ltd, berencana menambah investasi guna meningkatkan produksi gas sebanyak 300 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2007 di Blok Kangean, Jatim. Tambahan pasokan dari Blok Kangean ini diharapkan bisa mengurangi krisis gas yang terjadi saat ini pada industri dan pembangkit listrik di wilayah Jatim. EMP Kangean menguasai Blok Kangean setelah mengakuisisi saham BP Kangean pada Agustus 2004 dan mengelola wilayah kerja migas hingga 2010 setelah kontrak dengan pemerintah diperpanjang 20 tahun. Transtoto di sela-sela kunjungan kerjanya di EMP Kangean Ltd menyatakan, pihaknya tidak akan menolak kegiatan produktif demi kepentingan negara, seperti pertambangan dan eksplorasi minyak meskipun dilakukan di wilayah hutan asal dana yang masuk ke negara dikembalikan untuk membangun hutan dengan lebih baik. Karena itu Dirut Perhutani minta perusahaan yang melakukan eksplorasi menjamin fungsi hutan tidak terganggu dan menjamin kompensasi keuntungan untuk Perum Perhutani melalui tanggungjawab membangun hutan. Transtoto menjelaskan, potensi sumber daya hutan, utamanya hutan jati, di Pulau Sepanjang di KPH Madura cukup besar. Namun, kendalanya adalah biaya pengangkutan dari Madura kepulauan ke Pulau Madura daratan relatif mahal, sekitar Rp350 ribu per meter kubik. Untuk menyiasati tingginya biaya pengangkutan kayu tersebut, diharapkan BKPH Kangean dapat mengembangkan tanaman kesambi yang bisa menghasilkan lak untuk bahan baku politur dan kebutuhan industri lainnya. Hasil itu bisa dimanfaatkan untuk mendukung biaya pengangkutan kayu. (*)


Copyright © ANTARA 2006