"Saya ini kan pedagang pasar tetapi tidak bisa membeli dalam jumlah banyak, hanya diberi 10 kilogram tiap kali ada operasi pasar. Banyak masyarakat yang cari, tapi stok tidak ada di saya karena dibatasi," kata Abu Salim saat ditemui wartawan menjelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo untuk meninjau Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, seharusnya yang didahulukan para pedagang kecil yang ada di pasar karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional.
"Kalau saya cuma dapat sedikit bagaimana bisa menjalankan program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kalau sudah begitu jadinya jarang ada beras medium di pasar ini," ujarnya.
Menurut pedagang asal Pamekasan tersebut, hal itu akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo jika diberi kesempatan untuk mengutarakannya.
"Nanti kalau diberi kesempatan bertemu Pak Jokowi saya akan sampaikan, karena masyarakat kecil butuh beras yang terjangkau," kata dia.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Ermin Tora memastikan harga beras medium yang beredar di wilayah kerjanya, saat ini berada di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Sebelumnya harga beras medium di pasaran mencapai Rp12 ribu, namun sekarang sudah mulai bergerak turun di bawah Rp10 ribu," katanya dalam keterangannya di Surabaya.
Harga tersebut, lanjutnya, diketahui berdasarkan informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur (Disperindag Jatim) yang terus aktif melakukan pengawasan harga dan kontrol pendistribusian beras di pasar tradisional.
"Karena pergerakan masif tersebut, dari semua pemerintah daerah dalam melakukan intervensi pasar bekerjasama dengan Bulog, membuat pergerakan harga beras medium di pasaran langsung stabil dan turun," ujarnya.
Menurut dia, kondisi stok beras Bulog saat ini mencapai 80.000 ton dengan kualitas bagus, sehingga kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2023 dipastikan masih aman.
"Stok beras medium untuk kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri masih terpantau aman," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023