"Kami masih terus melakukan upaya membersihkan material longsor. Material longsor yang ada ini sangat padat karena longsor yang terjadi ini berupa satu gunung di Takari," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kupang Teldi Sanam ketika dihubungi di Kupang, Sabtu.
Pemerintah Kabupaten Kupang telah mengerahkan alat berat berupa eksavator dan louder untuk menangani material longsoran.
"Kami tetap hati-hati karena masih terus terjadi longsoran dari kawasan gunung yang mengalami longsor," kata dia.
Baca juga: BPBD: Akses jalan Trans Timor NTT terputus akibat tanah longsor
Dia menyebut terdapat dua rumah semi permanen milik warga di sekitar lokasi longsor yang dibongkar paksa guna memudahkan tim penanggulangan bencana dalam penanganan material longsoran.
"Dua rumah warga itu dibongkar sehingga proses pemindahan material longsor dilakukan dengan cepat," kata Teldi Sanam
Dia mengatakan pemerintah akan membangun kembali dua rumah itu di lahan milik pemilik rumah setelah proses penanganan bencana tanah longsor di Takari selesai.
Pemerintah Kabupaten Kupang juga sedang mencari jalan alternatif agar akses transportasi lintas Pulau Timor bisa normal kembali, sambil menunggu penanganan material longsor selesai.
Dia menjelaskan tanda-tanda terjadi longsor sudah terlihat pada pekan lalu namun longsor yang terjadi masih kecil dan tidak pernah diduga akan terjadi longsor yang besar.
Tanah longsor di Takari, Kabupaten Kupang terjadi pada Jumat (17/2) malam, menyebabkan akses transportasi yang menghubungkan wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, serta Timor Leste putus total.
Baca juga: Peneliti UGM: Kadar air tanah tinggi penyebab longsor di Sriharjo DIY
Baca juga: Longsor landa sejumlah wilayah di Trenggalek
Baca juga: BPBD: Evakuasi longsoran di Karanganyar dihentikan karena cuaca
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023