• Beranda
  • Berita
  • Situasi terkini Ukraina-Rusia: Ukraina minta bantu militer ditambah

Situasi terkini Ukraina-Rusia: Ukraina minta bantu militer ditambah

18 Februari 2023 17:47 WIB
Situasi terkini Ukraina-Rusia: Ukraina minta bantu militer ditambah
Pemadam kebakaran berusaha menjinakkan api yang membakar depo minyak di Shakhtarsk, dekat Donetsk wilayah yang dikuasai Rusia, Ukraina, Kamis (27/10/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko/rwa.
Pasukan Ukraina yang berusaha menahan serangan tentara Rusia ke kota kecil Bakhmut di bagian timur Ukraina pada Jumat waktu setempat, memohon pasokan senjata lebih banyak lagi dari dunia luar.

Permohonan ini disampaikan saat para pemimpin Barat bertemu di Munich guna mengevaluasi setahun perang yang mengguncang Eropa itu.

DIPLOMASI

* Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berkata dalam jumpa pers bahwa Ukraina sudah pasti bukan pemberhentian terakhir (sasaran terakhir) dari invasi yang digagas Presiden Rusia Vladimir Putin. Untuk itu, sungguh mendesak bagi Barat untuk tidak menunda mengirimkan senjata guna membantu Ukraina menangkal pasukan Rusia.

* Presiden Prancis Emmanuel Macron mengambil pendirian yang lebih keras terhadap Rusia dengan mendesak sekutu meningkatkan bantuan militer kepada Ukraina guna membantu negeri itu memukul balik invasi Rusia karena saat ini bukan waktunya mengadakan dialog dengan Rusia.

* Rusia menuding Amerika Serikat menghasut Ukraina untuk memperluas perang dengan memaklumi serangan ke Krimea. Moskow memperingkatkan bahwa Washington kini sudah terlibat langsung dalam konflik Ukraina karena ulah "orang-orang gila" yang bermimpi bisa mengalahkan Rusia.

* Amerika Serikat akan secara langsung memperingatkan perusahaan-perusahaan yang mengakali sanksi yang dijatuhkan AS kepada Rusia berkaitan dengan perang di Ukraina, kata Wakil Menteri Perdagangan Wally Adeyemo kepada Reuters pada Jumat waktu setempat. AS berusaha membekukan lebih jauh lagi perekonomian Rusia.

* Menurut rancangan sebuah resolusi yang dilihat Reuters, Rusia meminta Dewan Keamanan PBB agar menggelar penyelidikan independen menyangkut serangan ke jalur pipa gas Nord Stream dari Rusia ke Jerman pada September tahun lalu.

SITUASI DI MEDAN PERANG

* Sudah sekitar 30.000 korban diderita oleh perusahaan tentara bayaran Rusia, Wagner Group, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, kata Gedung Putih. Sebanyak 9.000 orang di antara jumlah itu tewas dalam pertempuran.

EKONOMI

* Dana Moneter Internasional pada Jumat waktu setempat menyatakan sudah mencapai kesepakatan level staf dengan Ukraina dalam merancang pembicaraan mengenai program pinjaman secara penuh yang akan membantu perekonomian Ukraina dan keinginannya bergabung dengan Uni Eropa.

* Otoritas sanksi AS menggelar penyelidikan terhadap Raiffeisen Bank International menyangkut usahanya yang terkait dengan Rusia, kata bank Austria itu kepada Reuters. Langkah ini membuat bank yang memainkan peran sangat penting dalam perekonomian Rusia tersebut menjadi semakin diawasi.

* Seorang pejabat Ukraina mengungkapkan bahwa perundingan mengenai prakarsa dukungan PBB agar Ukraina bisa mengekspor gandum dari pelabuhan-pelabuhan yang diblokade Rusia, akan segera dimulai dalam satu pekan ini.

KUTIPAN TERKENAL

"Dia ingin kami mati," kata Zelenskiy kepada aktor Sean Penn beberapa jam setelah invasi Putin setahun lalu. Kutipan ini terlihat dalam film garapan Penn yang berjudul "Superpower", yang debut kemarin. "Dia benci Ukraina. Dia benci kami."

Sumber: Reuters
Baca juga: Senator AS inginkan Grup Wagner ditetapkan sebagai organisasi teroris
Baca juga: Rusia klaim lebih dari 50 negara kirim senjata ke Ukraina
Baca juga: Satu tahun perang Ukraina-Rusia, permusuhan kian sulit ditengahi

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023