• Beranda
  • Berita
  • BPJN prediksi pengerukan longsor trans Timor selesai dalam dua pekan

BPJN prediksi pengerukan longsor trans Timor selesai dalam dua pekan

19 Februari 2023 15:50 WIB
BPJN prediksi pengerukan longsor trans Timor selesai dalam dua pekan
Sejumlah eksavator sedang mengeruk material longsor sepanjang 300 meter dan setinggi 20 meter yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan di jalan Trans Pulau Timor Kilometer 73, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu (19/2/2023). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) X Nusa Tenggara Timur menargetkan proses pengerukan material longsor yang menutupi jalan trans pulau Timor di kilometer 73 akan selesai kurang lebih dalam waktu dua pekan.

“Kita butuh waktu sekitar dua pekan untuk proses pengerukan material longsor, mengingat jalurnya sangat panjang dan tinggi,” kata Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I, BPJN X Provinsi NTT Azhari di saat ditemui di lokasi longsor di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Ahad.

Dia mengatakan bahwa proses pengerukan material longsor mengalami kendala karena para pekerja yang mengeruk menggunakan ekskavator harus berhati-hati dengan area longsor yang sewaktu-waktu bisa saja longsor lagi.

Saat ini untuk mempercepat proses pengerukan, pihaknya sudah menerjunkan tujuh unit ekskavator, ditambah satu loader untuk mempercepat pengerukan material longsor.

Baca juga: Pemda NTT buka jalur trans alternatif ke Pulau Timor melalui laut

Baca juga: Trans Timor terputus, Balai Jalan tambah alat berat tangani longsor


“Akan ada tambahan lagi, tetapi proses kerjanya akan kita lakukan dengan sistem bergantian, karena rawan jika semakin banyak alat berat di lokasi longsor,” ujar Azhari.

Saat ini, ujar dia, kendala yang dihadapi adalah jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka dikhawatirkan akan terjadi lagi longsor susulan, dan proses pengerukan juga akan terhenti.

Selain itu, ramainya masyarakat yang melihat proses pengerukan membuat mobilisasi kendaraan truk yang membuang material longsor jadi lama.

Karena itu Azhari berharap agar aparat kepolisian bisa membantu dengan menghalau masyarakat untuk tidak dekat dengan lokasi bencana

Sebelumnya longsor di daerah itu terjadi pada Jumat (17/2) malam yang menyebabkan akses transportasi yang menghubungkan wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, serta Timor Leste putus total.

Saat ini masyarakat yang ingin menyeberang dari Kota Kupang dan sebaliknya harus melewati jalur alternatif yang curam dan berbahaya.*

Baca juga: BPBD: Akses jalan Trans Timor NTT terputus akibat tanah longsor

Baca juga: Jalan Raya Trans Timor lumpuh total

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023