PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (kode saham: KIJA) menargetkan marketing sales mencapai Rp2 triliun pada 2023, naik 16 persen year on year (yoy) dibandingkan realisasi pada 2022 yang sebesar Rp1,72 triliun.Pada tahun 2022, marketing sales terutama dari Cikarang mencapai Rp844,2 miliar dari lahan seluas 14,4 hektar. Ini termasuk penjualan tanah matang seluas 10,6 hektar sebesar Rp377,6 miliar,
Corporate Secretary Jababeka Muljadi Suganda dalam media lunch di Jakarta, Senin, menjelaskan dana sebesar Rp1 triliun ditargetkan berasal dari kawasan industri Cikarang dan lainnya, atau tidak termasuk perusahaan Joint Venture.
Rinciannya, sebesar Rp750 miliar dari tanah matang dan bangunan industri, serta sebesar Rp250 miliar dari produk residensial dan komersial di kawasan industri Cikarang dan lainnya.
Baca juga: Kawasan industri RI umumkan siap capai nol emisi karbon di WEF
Ia mengatakan sebesar Rp1 triliun berasal dari perusahaan-perusahaan Joint Venture, yang mana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal merupakan kontributor terbesar dengan target sebesar Rp800 miliar, serta Joint Venture residensial/ komersial di Cikarang sebesar Rp200 miliar.
Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan Jababeka merealisasikan penjualan pemasaran real estate sebesar Rp1,72 triliun pada 2022, atau di atas target yang sebesar Rp1,7 triliun dan pencapaian 2021 sebesar Rp1,42 triliun
"Pada tahun 2022, marketing sales terutama dari Cikarang mencapai Rp844,2 miliar dari lahan seluas 14,4 hektar. Ini termasuk penjualan tanah matang seluas 10,6 hektar sebesar Rp377,6 miliar," ujar Muljadi.
Baca juga: KIW Semarang optimalkan lahan tambah investor baru pada 2023
KEK Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp737,2 miliar dengan total lahan seluas 54,1 hektar di tahun 2022, atau meningkat 74 persen yoy dibandingkan sebesar Rp423,9 miliar pada 2021.
Menurut dia, penjualan dari industri domestik juga mendominasi di KEK Kendal dengan kontribusi 79 persen pada tahun 2022, sedangkan 21 persen sisanya penjualan dari investor asing yang berasal dari Cina, Jerman, dan Korea Selatan.
Di KEK Kendal, penjualan tunggal terbesar berasal dari perusahaan peralatan rumah tangga dari Indonesia, yang membeli lahan seluas 13,5 hektar sebesar Rp194,5 miliar pada 2022.
Selanjutnya, KEK Tanjung Lesung, Banten, dan produk lainnya membukukan marketing sales sebesar Rp135,5 miliar pada tahun 2022, atau dari dua kali lipat dari 2021.
Pemerintah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing, serta pemerataan pembangunan, yang mana hingga saat ini telah terdapat 19 KEK di seluruh Indonesia.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023