Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, bisnis penerbangan merupakan bisnis tersulit yang pernah dijalaninya, bahkan ia mengungkap kegagalannya dalam membangun bisnis yang hanya bertahan dua tahun itu.
“Tapi tiket murah ini jadi problem dan saya beberapa kali ditanya langsung oleh Presiden. Menurut saya memang, karena saya ini dulu sebelum bertugas di kementerian pernah juga punya usaha penerbangan. Dan secara spektakuler dalam dua tahun usaha saya tutup. Karena, satu ini bisnis tersulit menurut saya, bisnis penerbangan ini,” ujarnya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Menurut dia, saat itu faktor terbesar yang menyebabkan maskapai penerbangan berbiaya rendah, Tigerair Mandala gulung tikar pada Juli 2014 lalu adalah harga bahan bakar Avtur yang mahal. Bahkan menurutnya, sekitar 80 persen permasalahan berada pada faktor bahan bakar tersebut.
Baca juga: YLKI: Syarat PCR penumpang pesawat diskriminatif
“Dan fuel-nya itu di Indonesia mahal dibandingkan dengan di luar negeri, khususnya di Timur Tengah,” imbuhnya.
Masalah lain di bisnis penerbangan adalah rute penerbangan dan slot Bandara yang terikat dengan regulasi yang ketat. Namun demikian, pemerintah kini telah membuka semua rute.
Dan sekarang justru menyisakan permasalahan lain yakni kekurangan armada pesawat, salah satunya adalah maskapai pelat merah Garuda Indonesia yang memiliki rute dan slot bandara, namun tidak memiliki pesawat.
“Lion Air sedikit lebih baik, punya pesawat, punya order yang udah confirm tapi dia nggak punya (rute penerbangan) dan nggak punya slot seperti yang kita inginkan,” bebernya.
Hal lain yang turut menjadi masalah adalah rantai pasok yang masih terhambat. Namun demikian, ia melihat kuartal pertama dan kuartal kedua, tiket akan mulai menurun.
Dengan membuka peluang baru bagi maskapai luar negeri untuk terbang langsung ke Indonesia diharapkan harga tiket pesawat akan turun, seiring dengan upayanya berkomunikasi dengan maskapai internasional seperti Qatar-Emirates, yang memiliki kapasitas mendatangkan pesawat yang lebih banyak.
Baca juga: Pengamat: Syarat wajib PCR penumpang pesawat memberatkan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023