Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah seiring pasar mencermati kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terhadap kemungkinan meningkatkan suku bunga acuannya.Rupiah sempat melemah masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal terutama setelah dolar AS kembali diminati pasar
Kurs rupiah pada Senin ditutup turun 31 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp15.190 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.159 per dolar AS.
"Rupiah sempat melemah masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal terutama setelah dolar AS kembali diminati pasar," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Indeks dolar AS kembali meningkat ke level 103-104 yang mengindikasikan penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama.
Reny menuturkan spekulasi di pasar semakin besar terkait kebijakan The Fed yang masih akan meningkatkan suku bunga acuannya pada tahun ini sampai inflasi AS benar-benar menuju target dari Bank Sentral AS yang sebesar dua persen.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/2/2023) bahwa indeks harga konsumen AS, ukuran utama inflasi, naik 0,5 persen pada Januari dalam basis bulanan, kenaikan terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari 0,4 persen yang diharapkan oleh para ekonom.
Tingkat inflasi tahunan mencapai 6,4 persen pada Januari, turun sedikit dari 6,5 persen pada Desember dan lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 6,2 persen.
Sementara dari domestik, kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus sebesar 4 miliar dolar AS pada 2022, lebih rendah dari surplus NPI 2021 yang mencatat sebesar 13,5 miliar dolar AS.
Kinerja NPI pada 2022 tersebut ditopang oleh kinerja neraca perdagangan barang yang naik signifikan terutama didukung oleh peningkatan ekspor sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Desember 2022 mencatat surplus 54,46 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 35,42 miliar dolar AS.
Selain itu, capital inflow juga berlanjut kembali masuk ke pasar domestik sehingga diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi rupiah di tengah faktor eksternal yang masih besar.
Rupiah pada pagi hari dibuka tergelincir ke posisi Rp15.171 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.163 per dolar AS hingga Rp15.195 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi Rp15.179 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.168 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah turun seiring kekhawatiran kebijakan AS yang agresif
Baca juga: Reli dolar kehilangan tenaga di awal sesi Asia, pedagang tunggu data
Baca juga: Rubel perpanjang pemulihan dari posisi terendah 10 bulan atas dolar AS
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023