Memilah sampah tak hanya memudahkan petugas mengolah sampah, namun juga menghasilkan manfaat ekonomi yang tidak main-main.
PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang memproduksi pelumas otomotif, sudah aktif memilah lalu mengolah sampah terlebih dahulu, untuk tidak mengurangi manfaat ekonomi barang bekas yang dapat didaur ulang.
Melalui Production Unit Jakarta (PUJ), sepanjang 2022, PTPL sudah melaksanakan penukaran 6.437 kilogram sampah anorganik dengan oli di tiga Bengkel Sampah Tukar Oli yang beroperasi di Jakarta Utara.
Tiga bengkel tersebut, antara lain berlokasi di asrama Dinas Lingkungan Hidup, RW 03 Semper Barat (Cilincing), serta RW01 Tugu Utara dan Kelurahan Tugu Selatan (Koja).
Menurut informasi yang dihimpun ANTARA, di Tugu Selatan, volume sampah yang dikelola mencapai 1.404 kilogram, di asrama Dinas LH 1.015 kilogram, dan di Tugu Utara 4.018 kilogram. Total 6.437 kilogram sampah yang dikelola lewat tiga Bengkel Sampah Tukar Oli di Jakarta Utara.
Secara total, bengkel oli tukar sampah di Jakarta Utara menerima manfaat Rp5.557.400 dari hasil menukar sampah dengan 647 produk oli berbagai ukuran yang diproduksi PTPL.
Namun manfaat sebetulnya dengan keberadaan Bengkel Sampah Tukar Oli PTPL justru memudahkan masyarakat dalam mengolah sampah agar lebih bernilai ekonomis, dengan dukungan penggerak lingkungan dan Bank Sampah di wilayah Jakarta Utara.
Barang bekas, seperti kosmetik, sampo, botol, dan galon minuman per kilogramnya, kalau sudah bersih dan tidak ada label lagi, bisa dijual kembali dengan harga Rp4.000 di Bank Sampah.
Dengan harga Rp4.000 per kilogram itu, omzet yang dapat dihasilkan Bengkel Sampah Tukar Oli di Jakarta Utara sepanjang 2022 mampu mencapai Rp25.748.000, itu hanya dari pemilahan dan penjualan kembali 6.437 kilogram sampah yang diperoleh dari masyarakat.
Jika omzet dua puluhan juta dikurangi manfaat penjualan 647 produk oli senilai Rp5.557.400, maka potensi keuntungan bersih dari pemilahan sampah di tiga bengkel itu saja dapat mencapai Rp20.190.600.
Aneka produk bernilai ekonomi pun nantinya bisa kembali dibuat dari sampah oleh sekitar 600 Bank Sampah yang ada di Jakarta Utara. Misalnya saja pembuatan pot tanaman daur ulang berbahan dasar galon bekas hingga miniatur mobil berbahan dasar pipa polyvinyl chloride (PVC).
PTPL bersinergi dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara untuk menangani persoalan sampah di Jakarta lewat pelayanan pergantian oli kendaraan bermotor atau servis ringan di Bengkel Sampah Tukar Oli itu.
Dody mengatakan proses penukaran sampah cukup gampang. Masyarakat tinggal membawa langsung sampah yang akan ditimbang dan dikonversikan nilainya ke dalam Rupiah, agar dapat ditukarkan dengan produk oli berukuran tertentu.
Bagi yang belum ingin mengganti oli kendaraan pada saat penukaran sampah, bisa menabung saldo dulu di dalam buku tabungan.
Kalau tiba saatnya ingin mengganti oli, biaya pergantian oli atau jasa servis ringan dapat langsung diambil dari saldo di buku tabungan yang dimiliki pelanggan tersebut.
Setiap kilogram sampah dapat dikonversi dengan satu kali pergantian oli seharga Rp 35 ribu hingga 55 ribu, atau jasa servis ringan kendaraan bermotor.
Panduan memilah
Sebagai panduan memilah sampah yang baik, botol, atau galon bekas air mineral/minuman sebaiknya tidak lagi tersisa air dan benda lain sebelum dibuang. Pergunakan gunting untuk memisahkan label merk dari botol.
Selanjutnya, jangan lupa menggepengkan botol sebelum dimasukkan ke wadah pembuangan agar lebih hemat ruang. Penanganan yang sama berlaku pula untuk minuman kotak dan kalengan.
Adapun sampah berupa kardus atau kertas sebaiknya disatukan terpisah lalu diikat sebelum masuk ke wadah.
Terhadap wadah botol kaca untuk saos dan lain-lain, setelah dicuci bersih dan masuk ke dalam wadah, penempatannya juga dilakukan terpisah dan hati-hati saat membuang agar tidak pecah.
Selanjutnya popok bekas perlu dibersihkan dengan cara dicuci dan dijemur hingga kering sebelum dimasukkan wadah dan dibuang.
Sisihkan sampah dalam empat wadah. Wadah pertama, sampah yang mudah terurai, kedua berisi material daur ulang, wadah ketiga untuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), wadah keempat untuk sampah residu.
Sampah residu, seperti juga serabut kelapa, sampah plastik, sampah kain, buah-buahan, dan sebagainya ke depannya, tidak lagi dibuang langsung ke tempat pembuangan sementara. Tentu ini membutuhkan peran semua pihak untuk mengubah perilaku membuang sampah sehari-hari dan mengajarkan generasi mendatang untuk peduli terhadap lingkungan sejak dini.
Pacu kreasi
Pemerintah Kota Jakarta Utara memacu kreasi warga lokal untuk mengelola sampah residu berupa galon bekas minuman ukuran 15 liter menjadi pot tanaman, pengki, dan barang-barang lain bernilai ekonomis di wilayah setempat.
Dengan mengedepankan kreativitas dan pemanfaatan sampah residu, pemerintah setempat mempercayai itu dapat menghasilkan produk yang berkualitas dari warga dengan bimbingan Tim Kreatif Bank Sampah di wilayah masing-masing, dan mendukung terciptanya penghijauan lingkungan.
Seperti Tim kreatif Bank Sampah Berkah (BSB) di Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, yang menyulap galon air mineral ukuran 15 liter yang sudah tidak terpakai menjadi pot tanaman yang laku dijual dengan harga bervariasi, dari Rp15 ribu hingga Rp30 ribu.
Ide awal pembuatan pot tanaman dari galon bekas minuman sudah dimulai sejak 2022, sedangkan bahan baku yang digunakan untuk pembuatan pot tanaman tergolong mudah didapatkan, seperti galon air mineral bekas, kawat, kaos, celana, dan seprei.
Selanjutnya pembuatan sapu lidi yang biasanya berbahan dari daun kelapa dibuat dari bekas galon air mineral sekali pakai dan pengki yang dikreasikan dari bekas jeriken yang dibelah menjadi dua bagian di Kelurahan Sunter Jaya.
Sapu dan pengki hasil kreasi itu sudah digunakan saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jalan Danau Sunter setiap Hari Minggu.
Sampah anorganik memiliki nilai jual kecil jika cuma dibuang begitu saja, sehingga lebih baik dikreasikan menjadi barang bermanfaat.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023